Peringatan Hakordia, BBRBLPP Gondol menyerahkan 1,5 Juta Telur Bandeng hasil SFV, Jumat (9/12). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Buleleng, Bali berperan aktif dalam peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) seluruh UPT KKP di Bali yang dipusatkan di Jembrana, Jumat (9/12). Pada peringatan bertajuk “KKP Bersatu Melawan Korupsi” ini, BBRBLPP Gondol menyerahkan bantuan berupa telur dan benih hasil SFV UPT BBRBLPP.

Sebanyak 1.500.000 butir telur diberikan kepada kelompok pembudidaya ikan di sekitar BBRBLPP sebagai plasma. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Plt Kepala BBRBLPP, Wawan Andriyanto kepada Pokdakan Bahari Makmur, Pokdakan Bibit Unggul dan Pokdakan Karya Mina Lestari di Politeknik KP Jembrana usai deklarasi antikorupsi yang diikuti seluruh pimpinan UPT KKP RI se Bali.

Selain itu, 5.000 ekor benih ikan kakap putih dan 100.000 ekor benih bandeng dilepasliarkan di Perairan Perancak, Jembrana oleh KUB Mina Kencana dan KUB Merta Nadi 2 bersama penyuluh Perikanan dan peserta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menetapkan BBRBLPP Gondol yang dibina langsung Pusat Riset Perikanan sebagai percontohan SFV berbasis Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam pemanfaatan komoditas budidaya perikanan laut untuk dikembangkan di masyarakat. SFV (SMART Fisheries Village) atau Desa Perikanan Cerdas merupakan program pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

Baca juga:  Belum Sesuai Rencana, Pembangunan Boulevard Sepanjang Gilimanuk

BBRBLP diarahkan untuk perbanyakan benih dari induk yang berkualitas, serta segmentasi dalam pendederan. Benih ikan laut komoditas ekonomis yang diproduksi meliputi Ikan bandeng/ milkfish, Ikan kakap putih/ barramundi, dan pendederan kerapu cantang.

Benih ini mempunyai keunggulan dari induk hasil seleksi. BBRBLPP merupakan salah satu Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) Penyuluhan Perikanan di bawah koordinasi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Kegiatan ini merupakan salah satu fungsi optimalisasi aset KKP dalam hal ini satuan kerja BBRBLPP agar dapat dirasakan manfaat sebesar besarnya oleh masyarakat. “Total luas area BBRBLPP adalah seluas sekitar 23 hektare, terdiri dari aset rumah dinas (1,98 Ha), ITP Pejarakan (14,6 Ha) dan Kantor Utama (6,7 Ha) tetapi sebagian lahan saat ini telah dipergunakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Berdasarkan hasil identifikasi terkini yang sudah dimanfaatkan untuk sewa seluas 3 Ha (berupa tambak di Pejarakan), sehingga masih ada potensi lahan berupa petakan tambak seluas 5,6 Ha dapat dimanfaatkan optimalisasi SFV. Dalam mengembangkan SFV UPT di BBRBLPP,” ujar Plt Kepala BBRBLPP, Wawan Andriyanto.

Baca juga:  35 Anggota DPRD Jembrana 2024-2029 Dilantik

Pihaknya juga memanfaatkan internet of things (IOT), khususnya dalam mengelola segmen pembenihan yang merupakan salah satu fase kritis dalam usaha hulu budidaya laut. Melalui aplikasi AquaEasy untuk memonitoring kualitas air secara real time.

Kepala Pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani berharap hasil kegiatan SFV UPT BBRBLPP dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat yang bergerak di bidang budidaya laut melalui pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta pemberdayaan melalui konsep inti dan plasma. Fungsi Pendidikan dapat disinergikan dengan Politeknik KP dengan program TEFA, pelatihan pelatihan peningkatan SDM pelaku utama usaha budidaya laut dan pendampingan oleh para penyuluh perikanan.

Baca juga:  Kapolda Pantau Kondisi Mudik Gilimanuk

Kolaborasi/kemitraan baik dalam kegiatan dan pembiayaan sangat diperlukan. BBRBLPP menggandeng asosiasi pembudidaya laut serta instansi lain yang menunjang upaya SFV UPT, baik dengan Asosasi/Perusahaan Pembudidaya Laut, pemerintah daerah, perguruan tinggi dan kelompok pembudidaya ikan sebagai plasma kegiatan. Program SFV diluncurkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono 2 Agustus lalu saat pembukaan Rapat Kerja Teknis BRSDM di Jakarta. Dua konsep SFV yakni SFV Desa dan SFV UPT. SFV merupakan program prioritas BRSDM untuk mendukung program terobosan KKP terkait pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal sehingga membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak. (Adv/balipost)

BAGIKAN