SINGARAJA, BALIPOST.com – Personil Pos SAR Buleleng melakukan evakuasi mayat tersangkut dalam drainase, di Jalan Rajawali Banjar Dinas Carik Agung, Desa Lokapksa, Kecamatan Seririt, Jumat (9/12). Personel SAR terpaksa memotong beton penutup drainase, agar dapat mengangkat sosok mayat itu.
Informasi di lapangan, sebelum ditemukan, warga di sekitar lokasi kejadian curiga dengan mencium bau tak sedap menyebar di kawasan mereka. Bau tersebut sempat dicurigai bersumber dari bangkai binatang.
Puncaknya, sekitar pukul 12.00 WITA, warga kembali geger dengan aroma tak sedap kian menyebar ke mana-mana. Warga kemudian menelusuri sumber bau itu. Setelah dicek, ternyata sumber bau tak sedap itu dari sosok mayat tersangkut di dalam drainase.
Temuan itu dilaporkan ke polisi. Tidak berselang lama, polisi tiba di lokasi kejadian dan meminta bantuan evakuasi dari Pos SAR Buleleng.
Petugas pun kemudian langsung mengevakuasi mayat dengan terlebih dahulu memotong beton penutup drainase itu. Setelah terbuka, mayat itu berhasil diangkat dan dibawa ke RSUD Buleleng.
Koordinator Pos SAR Buleleng Dudi Librana usai evekuasi menyebutkan, proses berlangsung sekitar 1 jam. Ini karena mayat korban ditemukan tersangkut di dalam drainase yang tertutup beton.
Saat dievakuasi, kondisi mayat sudah mulai rusak. Ini diperkirakan karena korban meninggal lebih dari 2 hari. Apalagi tersangkut di dalam drainase yang berair deras, sehigga mempercepat terjadinya pembusukan. “Setelah kami evakuasi, mayat korban dibawa ke RSUD Buleleng untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Seririt Kompol Wayan Suandra seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Dhanuardana mengatakan, untuk sementara polisi belum berani memastikan identitas mayat tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan dari saksi yang mengetahui kejadian itu.
Dari hasil pemeriksaan awal, sebelum kejadian diduga korban nekat masuk ke dalam drainase. Saat di dalam drainase, diduga penyakit epilepsi yang diderita kambuh, sehingga tak sadarkan diri.
“Kami selidki dan bersama tim medis untuk melakukan identifikasi identitas mayat ini. Sejauh ini keluarga juga belum ada yang bertangung jawab, sehingga mayat untuk sementara dititip di RSUD Buleleng menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)