BANGLI, BALIPOST.com – Tari Pendet kolosal yang dibawakan 200 penari memeriahkan pembukaan Penglipuran Village Festival, Jumat (9/12). Festival yang mengusung tema Kalpataru itu dijadwalkan berlangsung selama enam hari.
Melalui festival ini, ditargetkan kunjungan wisatawan ke Penglipuran meningkat mencapai 3 ribu per hari. Pada hari biasa, kunjungan wisatawan 1.000 hingga 1.500 orang per hari dan 3.000 saat weekend.
Diharapkan melalui pelaksanaan festival ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Penglipuran serta meningkatkan managemen kepariwisataan Penglipuran. Dengan diadakan festival, bisa menjadi alternatif daya tarik lain bagi wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran selama festival berlangsung.
Festival Penglipuran tahun ini merupakan yang kesembilan kalinya digelar Desa Adat Penglipuran. Festival diisi berbagai kegiatan. Diantaranya lomba seni budaya seperti mesatua, bapang barong, fashion show.
Ada juga lomba vlog, fotografi, lomba memasak rebung. Pameran kerajinan tangan, permainan bambu serta pertunjukan musik. Festival juga diisi acara talkshow tentang pariwisata dan lingkungan serta yoga tertawa. “Akan ada megibung atau makan bersama sebagai perayaan syukur kami,” kata Kelian Desa Adat Penglipuran I Wayan Budiarta.
Tujuan dilaksanakannya Festival Penglipuran, di antaranya sebagai sarana promosi wisata, ajang pelestarian seni budaya, media rekreasi dan sebagai inspirasi atau pendorong wilayah sekitar Penglipuran untuk bersama-sama mengembangkan potensi yang dimiliki.
General Manager Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengungkapkan ada beberapa hal yang berbeda dalam festival Penglipuran tahun ini. Salah satunya pertunjukan tari kolosal Pendet yang dibawakan 200 penari saat acara pembukaan festival.
Penari yang dilibatkan merupakan siswa SMP. Ada juga pertunjukan fragmen tari menceritakan hutan bambu yang diberi judul Alas Gesing.
Festival juga akan diisi acara megibung di tengah jalan Penglipuran. “Yang baru juga di festival ini, kami akan undang prajuru adat di bebanuan atau desa-desa tetangga untuk makan malam bersama,” terangnya.
Diakui pelaksanaan festival kali ini lebih singkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Festival dijadwalkan hanya enam hari, namun dengan agenda acara padat.
Sementara itu Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta yang membuka acara festival Penglipuran mengapresiasi pelaksanaan festival tersebut. Menurutnya tema yang diusung keren dan sesuai pariwisata kekinian. Festival Penglipuran diharapkan jadi kebangkitan pariwisata Bangli pascapandemi COVID-19. (Dayu Swasrina/balipost)