AMLAPURA, BALIPOST.com – Lewat tangan dingin I Nyoman Mastra, Salak Sibetan diolah menjadi berbagai jenis olahan. Olahan salak ini dikembangkan lewat Agro Abian Wisata Salak yang ada di Banjar Karangayar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
Mastra yang merupakan Ketua Agro Abian Wisata Salak mengungkapkan buah salak diolah menjadi beragam produk. Yakni, mulai dari kopi biji salak, teh kulit salak, kurma salak, madu salak, cuka salak dan arak salak.
Mastra, mengatakan, pihaknya memiliki ide untuk mengolah buah salak ini, berawal dari melihat harga salak yang anjlok pada 2011 lalu. Ketika panen raya banyak buah salak yang terbuang sia-sia karena harga di pasaran sangat murah. “Dari sanalah, saya akhirnya mencoba untuk mengolah salak menjadi berbagai olahan itu. Dan semua hasil olahan ini sudah dilakukan penelitian,” katanya.
Dia menjelaskan, seiring berjalannya waktu, dirinya bersama petani salak lainnya yang ada di Sibetan membentuk Agro Abian Wisata Salak. Dengan tujuan, untuk memfasilitasi para petani salak yang ada di Sibetan sehingga harga salak bisa terangkat.
“Kita juga bekerja sama dengan wanita kelompok tani (KWT) untuk memfasilitasi petani salak. Karena petani belum ada yang bisa mengolah salak dijadikan berbagai olahan ini. Sehingga, KWT inilah yang pengolah salak menjadi beberapa olahan untuk dijadikan oleh-oleh khas Sibetan atau Karangasem,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, agar tidak tempat dirinya saja yang dikunjungi oleh wisatawan, pihaknya juga mengarahkan wisatawan ke petani yang lainnya jika ingin oleh-oleh diluar olahan yang dihasilkannya. “Kalau misalkan mereka ingin, keripik salak saya arahkan ke petani yang membuat olahan itu. Begitu juga, bila wisatawan ingin permen salak saya arahkan ke sana. Sehingga, petani yang lainnya juga dapat jualan dan dikunjungi wisatawan,” imbuh Mastra. (Eka Parananda/balipost)