JBTAC menggelar lomba panahan tradisional, Minggu (11/12) di Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jepun Bali Traditional Archery Club (JBTAC), Minggu, (11/12) menggelar lomba panahan tradisional untuk menyambut hari Natal dan Tahun Baru. Lomba diikuti 50 peserta dalam semua kategori.

Ada kategori anak putra-putri dengan jarak target 10 dan 20 meter, kategori remaja, dan dewasa putra-putri dengan jarak target 30 meter.

Pendiri JBTAC Anak Agung Anom Giri mengatakan dengan rutin menggelar lomba, panahan tradisional akan semakin dikenal dan dicintai oleh khalayak. Sebab, panahan tradisional sangat terbuka bagi lintas generasi, karena selain melatih jasmani juga untuk berkonsentrasi.

Baca juga:  Kembali ke Karangasem, Puluhan KK Tetap Mengungsi

“Melalui panahan tradisional ini terdapat dua unsur utama yang prospektif ke depannya. Pertama sebagai ajang prestasi, karena panahan tradisional memiliki event nasional dan sebagai rekreasi karena panahan tradisional sudah diakui oleh KORMI (Komite Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia),” ungkap pria yang juga pelatih gateball dan pelukis ini dalam rilisnya.

Anom Giri mengakui, untuk di Bali masih menemui beberapa kendala dalam pengembangan panahan tradisional Jemparingan. Salah satunya, dukungan dari stakeholders.

Baca juga:  Ny. Putri Koster: Jemparingan Latih Karakter Diri Fokus Capai Tujuan Luhur

Selain itu, sosialisasi juga harus rutin dilaksanakan untuk menumbuhkan kecintaan kepada warisan tradisi nusantara ini. Pihaknya optimis peluang pengembangan panahan tradisional dan jenis permainan tradisional nusantara yang lain seperti balogo, ketapel maupun tulup berpotensi sebagai pengembangan sport tourism. (kmb/balipost)

BAGIKAN