Gebyar produk New TeFa SMK N 5 Negara, Selasa (13/12) dengan memamerkan produk-produk yang memiliki daya saing di dunia industri pariwisata. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Negara di Pekutatan, Selasa (13/12), menggelar Gebyar Produk New TeFa. Pameran yang diikuti para siswa kejuruan pariwisata ini menampilkan produk-produk hasil teaching factory (TeFa) yang siap bersaing untuk di dunia usaha dan dunia kerja.

Ini merupakan puncak rangkaian Pusat Keunggulan (PK) SMK N 5 Negara. Hadir dalam kegiatan koordinasi dan pelaporan SMK PK ini, pengawas SMK Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Jembrana, pendamping PK SMK dari Politeknik Negeri Bali Dr I Nyoman Darmayasa, CPA dan Dr Ni Nyoman Sri Astuti serta perwakilan DuDi, Deputi GM Puri Dajuma, I Kade Rondy Ginawan.

Baca juga:  Peringati Hari Buku Sedunia, Puluhan Relawan Dampingi Siswa SD Menggambar

Kepala SMK N 5 Negara, I Made Edy Yasa, S.Pd mengatakan SMK N 5 Negara sebagai PK SMK di kejuruan Pariwisata memiliki sejumlah produk dari TeFa atau teaching factory. “Tujuan pokok bagaimana memperkenalkan Sekolah melalui Tefa. Sebagai sekolah pariwisata, perhotelan dan kuliner. Kami memiliki Bhisma yang merupakan akronim dari Bisnis Hotel Industri Service and Manajemen (Bhisma),” ujarnya.

Begitu halnya di kuliner atau tata boga, memiliki sejumlah produk dari keterampilan siswa baik itu makanan dan minuman yang diharapkan dapat bersaing dalam Dudi nanti.

Baca juga:  Viralkan Bali, Mandiri Punya Program "Bali Holiday"

Hasil dari TeFa diantaranya merangkai bunga, laundry, fruit curving (memahat buah) dan lainnya yang mendukung perhotelan. Dalam pameran yang diadakan, produk-produk itu dipamerkan. Di pameran inilah kesempatan mempromosikan secara langsung produk TeFa SMK 5 Negara ini.

Pendamping PK SMK dari Politeknik Negeri Bali Dr I Nyoman Darmayasa, CPA didampingi Dr Ni Nyoman Sri Astuti menyatakan program PK SMK ini sangat bagus untuk pengembangan sekolah kejuruan. Sehingga dapat menghasilkan produk sesuai kejuruan seperti perhotelan dan kuliner yang nantinya dapat bersaing di dudi.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Tak Serap Produk Pertanian Lokal, Gubernur Koster akan Beri Sanksi

Teaching factory, pembelajaran yang menghasilkan produk dan lulusan berdaya saing di dunia industri. “Sehingga dapat mengetahui apa yang dibutuhkan, potensi apa yang dibutuhkan industri dan mampu menghasilkan lulusan yang dibutuhkan di industri,” kata Dr Ni Nyoman Sri Astuti.

Program PK ini telah berjalan selama enam bulan dan mendapat pendampingan dari perguruan tinggi untuk menjadikan lulusan SMK dapat bersaing di dunia usaha dan dunia industri. (Adv/Balipost)

BAGIKAN