Lokasi gempabumi yang mengguncang Karangasem pada Rabu (14/12) pagi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempa masih belum usai terjadi di Karangasem. Pada Rabu (14/12) pukul 4.17 WITA, wilayah Karangasem kembali diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi pada pagi hari itu berkekuatan M=3,9. Episenter terletak pada koordinat 8,18° LS; 115,59° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.

Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si dalam rilisnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar geser (strike-slip fault).

Baca juga:  Pemkab Buleleng Tidak Alokasikan Hibah Bansos Pada APBD Perubahan

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. “Hingga pukul 4.59 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” ujarnya.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” sarannya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Dugaan Korupsi Bedah Rumah di Tianyar, Lima Tersangka Ditetapkan Langsung Ditahan
BAGIKAN