Ilustrasi. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Jelang Natal dan tahun baru masyarakat dihadapkan dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok. Salah satunya beras.

Kebutuhan yang sulit tergantikan ini harganya sudah mulai naik sejak sebulan lalu. Seperti yang diungkapkan Gusti Ayu Widani, penjual beras di Bangli, Selasa (13/12).

Disebutkan harga beras premium dan medium kemasan 25 kilogram yang biasanya bisa dibeli konsumen berkisar Rp 250 ribu kini harganya Rp 270 ribu. Naik Rp 20 ribu.

Baca juga:  COVID-19 Melonjak, Fasilitas Umum di Bangli Tetap Buka

Demikian juga beras lokal harganya naik. Beras lokal kemasan 25 kg yang sebelumnya harganya berkisar Rp 240 ribu kini Rp 250 ribu. “Beras lokal naiknya Rp 10 ribu. Naiknya bertahap,” ungkapnya.

Widani mengatakan kenaikan harga beras premium dan medium berpengaruh terhadap permintaan konsumen. Saat ini banyak konsumen yang memilih beralih membeli beras lokal.

Selain beras, harga telur juga disebut mengalami kenaikan. Telur ukuran super yang biasa dijualnya Rp 50 ribu kini harganya Rp 54 ribu per tray.

Baca juga:  PDAM Bangli Cegah Kekurangan Pasokan Air di Rutan

Kenaikan harga telur jelang Natal dan Tahun baru menurutnya memang sering terjadi. Sebab kebutuhan telur meningkat jelang hari raya. “Jelang akhir tahun telur memang biasa naik. Setelah hari raya biasanya turun lagi,” ujarnya.

Sementara kalau beras dikatakan tidak kenal hari raya. Kenaikan harga beras saat ini menurutnya terjadi karena pengaruh cuaca yang menyebabkan hasil panen petani tidak maksimal. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Jelang Nataru, Warga Tanyakan Tindakan Terhadap Teroris
BAGIKAN