DENPASAR, BALIPOST.com – Pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru) telah dipersiapkan Polresta Denpasar dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) di Gedung Pesat Gatra Mapolresta, Rabu (14/12). Dalam pertemuan tersebut terungkap sejumlah kerawanan yang perlu diantisipasi yaitu aksi teror, SARA, intoleran, perkelahian antar kelompok, dan kemacetan lalu lintas. Polresta akan mendirikan sepuluh pos pengamanan dan pelayanan untuk mengantisipasinya.
Pos tersebut akan didirikan di Terminal Ubung, Pelabuhan Benoa, Pantai Kuta, Uma Anyar, Lapangan Puputan Badung, Lapangan Lumintang, simpang Titi Banda, Pantai Matahari Terbit, Pasar Seni Kuta dan Simpang Kampus Unud.
Rakor dihadiri stakeholder terkait tersebut dipimpin Kabagops Polresta Denpasar Kompol Made Uder, mewakili Kapolresta Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas. Saat membacakan sambutan Kapolresta Yugo, Kompol Uder menyampaikan, rakor ini digelar dalam rangka persiapan pelaksanaan Operasi Lilin tahun 2022.
Kegiatan rutin setiap tahun dilaksanakan. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dan mematapkan sinergitas seluruh stakeholder terkait sehingga dapat bersatu padu di lapangan dalam kegiatan pengamanan sehingga berjalan dengan aman dan lancar. “Kasus Covid-19 sebelumnya dapat kita lalui dan dikendalikan. Meski demikian tetap menjadi perhatian kita karena kasus akan bergerak meningkat jika adanya kerumunan yang berpotensi meningkatnya penyebaran. Maka dari itu perlu tetap ditekankan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Terkait perayaan Natal dan tahun baru 2023, lanjut Kompol Uder, kegiatan ibadah dan liburan meningkat dan mobilitas pergerakan orang di tempat ibadah dan tempat wisata berpotensi adanya kerawanan. Kerawanan tersebut seperti aksi teror, isu SARA, sikap intoleran, perkelahian antar kelompok, kemacetan lalu lintas dan gangguan ketertiban lainnya.
Saat perayaan tahun baru akan ada pengalihan arus lalu lintas di wilayah Kuta serta penebalan anggota pengamanan di tempat-tempat wisata serta sejumlah wilayah dianggap rawan, baik di Kota Denpasar, Kuta dan Kuta Selatan. “Polresta Denpasar akan meningkatkan pelayanan dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 dengan mendirikan beberapa Pos Pelayanan dan Pengamanan,” tegasnya.
Untuk pengamanan Natal, untuk gereja besar akan dilakukan sterilisasi 2 jam sebelum kegiatan oleh Tim Jibom Brimobda Bali. Sedangkan gereja kecil dilakukan sterilisasi secara manual oleh tim pengamanan dan pengurus gereja. “Pengamanan disesuaikan mengingat tidak semua gereja melaksanakan kegiatan. Untuk tempat wisata, anggota pengamanan melakukan sinergitas dengan instansi terkait lainnya serta pengamanan internal di lokasi tersebut,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)