Beberapa warga melihat-lihat produk perlengkapan harian di salah satu swalayan di Denpasar, Senin (12/12). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang tercatat sebesar 96,7 atau secara bulanan tumbuh 0,74% (mtm) dibandingkan dengan periode Oktober 2022 yang tercatat sebesar 96,0. Hal ini membuat BI optimis kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada November 2022 membaik dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesian (KPw BI) Bali Trisno Nugroho, Rabu (14/12) mengatakan, pertumbuhan IPR bulan November 2022 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,68 persen (mtm). Membaiknya kinerja penjualan eceran di Bali tersebut sejalan dengan semakin tingginya aktivitas pariwisata di Bali serta kondisi ekonomi Bali yang terus mengalami pemulihan.

Baca juga:  Jokowi Island, Atraksi Baru di Kepulauan Selayar Sulsel

Trisno Nugroho menyampaikan bahwa prakiraan kinerja penjualan ritel atau eceran di Provinsi Bali bulan November 2022 masih tetap terjaga atau meningkat sebesar 0,74 persen (mtm). Sebagian besar kelompok barang mengalami kenaikan penjualan eceran pada bulan laporan terutama kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 6,4 persen (mtm) dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 4,0 persen (mtm).

Sedangkan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Suku Cadang dan Aksesori mengalami kontraksi masing-masing sebesar -3,8 persen (mtm) dan -0,9 persen (mtm). Trisno menambahkan bahwa ke depan, kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali  akan tetap terjaga seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah sehingga menjaga optimisme penjualan eceran.

Baca juga:  KPU Jembrana Tetapkan DPSHP, Ada Penambahan Ribuan Pemilih

Kinerja positif penjualan eceran di Bali pada November 2022 tersebut searah dengan kondisi nasional yang mengalami pertumbuhan pada Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional sebesar 0,73 persen (mtm). Peningkatan IPR nasional pada bulan November 2022 bersumber dari meningkatnya kinerja sebagian besar kelompok penjualan eceran terutama pada kelompok Perlengkapan Rumah Tangga.

Lainnya, kelompok Suku Cadang dan Aksesoris dan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen (mtm), 0,9 persen (mtm) dan 0,7 persen (mtm). Sementara itu, kelompok barang yang mengalami kontraksi penjualannya adalah kelompok Barang Lainnya yang mengalami penurunan sebesar 1,4 persen (mtm) serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang mengalami penurunan sebesar 0,6 persen (mtm). (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Disiplin Terapkan Prokes, 3T dan 3M
BAGIKAN