TABANAN, BALIPOST.com – Serangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari disabilitas Indonesia (HDI) yang akan dipusatkan di Klungkung pada 20 Desember 2022, telah diawali pemberian aksesibilitas kepada 255 penerima manfaat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Penyerahan simbolis dilakukan anggota Komisi VIII DPR RI IGN Kesuma Kelakan, Sabtu (17/12) di Sentra Mahatmiya Bali.
Rasa haru dan ungkapan terima kasih disampaikan para penyandang disabilitas yang mendapatkan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) terkait program Indonesia Mendengar, Melihat dan Melangkah. Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sumarno S. Wibowo mengatakan, Kementerian Sosial meluncurkan program tersebut untuk merealisasikan hak-hak penyandang disabilitas.
Seperti untuk Program Indonesia Mendengar, Kemensos melalui Sentra Mahatmiya Bali membantu penyandang disabilitas rungu dengan alat bantu dengar sebanyak 34. Kemudian program Indonesia Melihat dibantu 123 penerima manfaat seperti kegiatan operasi katarak untuk 16 orang dan pemberian tongkat adaptif sebanyak 107 penerima.
Lalu program Indonesia Melangkah sebanyak 98 penerima manfaat terdiri dari kursi roda 46, kursi roda adaptif 10, walker 7, tongkat ketiak 5, motor roda sebanyak 3 unit, dan prosthesa sebanyak 27.
“Penyerahan simbolis ini diberikan pada mereka yang dekat dan dimungkinkan untuk bisa hadir, dan yang lainnya atau yang tidak memungkinkan untuk hadir, maka bantuan akan diantarkan langsung ke rumah penerima manfaat. Seperti di Jembrana ada 11 orang penerima manfaat yang akan diberikan bantuan langsung ke lokasi penerima,” terangnya.
Lanjut kata Bowo, dari hasil assemen yang dilakukan sebelumnya, diketahui jumlah kebutuhan untuk program kesejahteraan sosial ini sebanyak 31.833 tersebar di 16 kota/kabupaten wilayah kerja Sentra Mahatmiya Bali.
Sementara itu Kesuma Kelakan mengatakan, program ini merupakan komitmen dari Kemensos dan DPR. Mantan Wakil Gubernur Bali ini mengakui, masih ada pekerjaan rumah dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya mereka yang ada di daerah terpencil dan sulit dijangkau. “Tetap akan kami upayakan, untuk bisa mendata dan menanggulangi mereka yang tidak tersentuh ini, semua bergerak dengan cara masing-masing, dan saya lihat selama ini sudah sangat baik sekali dalam pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas ini,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)