Pementasan seribu penari Rejang Sutri serangkaian peringatan Sahasra Warsa Batuan di Jaba sisi Kelod Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan Kecamatan Sukawati Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Tarian sakral Rejang Sutri dipentaskan secara massal di Jaba sisi Kelod Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Minggu (18/12). Bendesa Adat Batuan I Nyoman Megawan didampingi Pangliman, I Wayan Sudha mengatakan 1.000 penari dari kalangan pemudi dan ibu PKK se-Desa Batuan yang mengenakan setelan putih kuning.

Megawan mengungkapkan, Rejang Sutri merupakan tarian sakral yang berfungsi sebagai penolak bala. Tarian ini dipentaskan setiap malam mulai Rahina Kajeng Kliwon Enyitan Sasih Kalima sampai Ngembak Geni, sehari setelah Hari Suci Nyepi atau sekitar bulan November sampai bulan Maret tahun berikutnya.

Baca juga:  Desa Tulikup Tetapkan 18 Januari Sebagai Hari Jadi

Pementasan ini berlangsung setiap malam di wantilan Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan. Tradisi yang diwarisi secara turun temurun ini pantang ditiadakan. Termasuk dalam situasi pandemi Covid-19, pementasan tetap digelar dengan mentaati protokol kesehatan.

Nyoman Megawan menjelaskan, Rejang Sutri diyakini sebagai penetralisir sasih gering yang ditandai dengan berjangkitnya berbagai macam penyakit. Cikal bakal dipentaskannya Rejang Sutri, diperkirakan bermula pada abad ke 17 sekira Tahun 1658. Angka 1.000 menjadi spesial dalam rangka memperingati Sahasra Warsa Batuan, 1.000 tahun ditulisnya Prasasti Baturan (26 Desember 1022-26 Desember 2022).

Baca juga:  Peringatan Hari Pahlawan ke-75, Bupati Artha Ajak Teladani Nilai-nilai Luhur Kepahlawanan

Perbekel Desa Batuan Ari Anggara menambahkan Sahasra Warsa Batuan akan dimeriahkan dengan kegiatan kebudayaan selama 9 hari penuh dalam balutan festival. “Kegiatan ini akan dimulai pada 18 Desember 2022 hingga 26 Desember 2022 sebagai puncak rangkaian yang merupakan tanggal dimana prasasti dianugrahkan Raja sekitar seribu tahun yang lalu,” tuturnya.

Rangkaian kegiatan kebudayaan dimulai pada 18 Desember dengan Pementasan Seribu Tari Rejang Sutri yang merupakan tarian endemik Batuan, Pembukaan Pameran Produk Ukir, Lukis, Topeng, Keris, Kerajinan Terbarukan dan Lomba Baleganjur se Bali di Panggung Purbakala, Baturan Art Space dan Jaba Sisi Kelod Pura Puseh Desa Batuan.

Baca juga:  Antisipasi Macet, Pemeriksaan Digeser di Pos KTP

Selanjutnya ada kegiatan Widyatula (Seminar) tentang Kesejarahan Batuan, Widyatula (Seminar) tentang Seni Lukis Gaya Batuan, tentang Topeng, Warna Bali dan Keris, aneka lomba, hiburan musik, dan kuliner. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN