SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ambruknya jembatan penghubung di Dermaga Banjar Nyuh Nusa Penida, Klungkung, mengagetkan banyak pihak. Terlebih, terjadi saat masa akhir tahun 2022, dimana saat Desember biasanya kunjungan wisatawan membludak sesuai kalender kunjungan wisatawan.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Minggu (18/12) khawatir kerusakan ini bisa mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Nusa Penida. Ia mengaku sempat turun langsung mengecek situasi pascaambruknya jembatan penghubung tersebut, Sabtu (17/12).
Di mengajak Kepala UPP Nusa Penida I Ketut Gede Sudarma, Ridwan Caniago (KSOP Benoa), Direktorat, PPK, pihak pelabuhan hingga pihak rekanan dan pengawas, untuk memudahkan langkah koordinasi, guna melakukan langkah antisipasi selanjutnya. Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta meminta agar jembatan penghubung itu proses perbaikannya bisa diselesaikan secepatnya oleh pihak rekanan.
Mengingat liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) kunjungan wisatawan akan membludak ke Nusa Penida. Jika fasilitas sandar fast boat belum memadai, karena kerusakan ini, dia khawatir ini akan menjadi preseden buruk dan mempengaruhi rencana wisatawan untuk datang berwisata ke Nusa Penida. Bahkan, kunjungan yang semula direncanakan, bisa saja dibatalkan karena kejadian ini.
Setelah mengamati dan diskusi di lokasi, menurut dia, bentang jembatan tersebut harus dibuat lebih kuat atau kokoh, sehingga menjamin keamanan bagi wisatawan dan penumpang lainnya saat melintas. Sebab, dia sendiri setelah melintasi jembatan penghubung itu, memang diakui tidak terlalu kuat untuk dilalui banyak orang. “Jembatan penghubung ini terlalu panjang dan tidak kuat. Ini kami berlima saja jalan menuju ponton sudah melengkung. Apalagi 35 orang dan diam, pasti roboh,” kata Bupati Suwirta kepada seluruh pihak terkait yang mendampinginya.
Tidak hanya itu, Bupati Suwirta juga meminta setelah selesai diperbaiki dan dimanfaatkan untuk kembali, selanjutnya agar diisi petunjuk diujung tempat masuk dan keluar. Agar penumpang tidak ngumpul banyak orang di atas jembatan penghubung, apalagi diam terlalu lama.
Lakukan pengaturan di pintu masuk dan pintu keluar, sehingga orang yang melintasinya sementara waktu bisa dibatasi. Jangan biarkan dulu sampai melintas bersamaan secara membludak. Ini akan sangat membahayakan bagi keselamatannya.
“Mohon kerjasama yang baik dan ikut menjaga fasilitas ini dengan sebaik baiknya. Kami tentu kejadian serupa terulang kembali. Kita harus mampu memberikan kenyamanan kepada setiap orang yang datang untuk berlibur ke Nusa Penida,” tutup Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)