Polda Bali menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Agung 2022 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Kamis (22/12). (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polda Bali menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Agung 2022 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Kamis (22/12). Untuk mengamankan perayaan Nataru, dikerahkan personel gabungan 3.425 orang.

Untuk mengantisipasi aksi terorisme, polda bersinergi dengan Densus Anti-teror, BNPT dan Binda Bali. Usai memimpin gelar pasukan, Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra mengatakan, Polda Bali siap mengamankan Nataru bekerja sama dengan stakeholder terkait.

Kekuatan personel yang dilibatkan dalam kegiatan operasi kali ini 3.425 orang. Terdiri atas anggota Polri 1.891 dan dari unsur instansi terkait lainnya 1.534 orang diantaranya dari TNI, Dishub, Linmas, BPBD, Basarnas serta pecalang. “Kami akan mengamankan 480 titik kegiatan, baik itu di gereja-gereja maupun di tempat tempat lain. Selain itu kami siapkan 23 pos pengamanan (Pospam), 13 pos pelayanan (Posyan) dan lima pos terpadu. Pos ini tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Pemerintah Harus Berani Tindak Tegas Investor Nakal di Bali

Kapolda berharap bersama-sama mengantisipasi kegiatan yang akan ada pada malam tahun baru. Perlu diketahui bersama sekarang jumlah wisatawan dan kunjungan ke btali jauh meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu kesiapsiagaan kepolisian dengan segenap unsur yang ada sangat dibutuhkan. “Sebagaimana amanat dari Bapak Presiden, pengamanan Nataru ini harus menciptakan rasa aman dan nyaman pada segenap masyarakat yang melakukan kegiatan. Kami dari jajaran kepolisian dan unsur lainnya siap untuk mengamankannya,” tegas Irjen Putu Jayan.

Baca juga:  Dua Zona Orange Catat Tambahan 2 Digit

Menyikapi kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, menurut Putu Jayan, potensi-potensinya harus diwaspadai. Terhadap gangguan kriminalitas, pihaknya juga melaksanakan kegiatan, baik itu patroli ataupun penempatan anggota pada posisi posisi tertentu.

Terkait ancaman yang lebih serius seperti terorisme, menurut jenderal bintang dua ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan Densus 88 Antiteror, didukung informasi-informasi dari Binda Bali dan unsur intelijen lainnya. “Tentunya kita bersama-sama mengharapkan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di tempat ibadah juga kami siapkan pengamanan termasuk atensi dari Bapak Kapolri bahwa setiap penyelenggaraan harus disterilisasi. Nanti akan kami lakukan, sterilisasi oleh unsur Polri, TNI, Brimob, K9 (anjing pelacak),” ungkapnya.

Baca juga:  Puluhan Kematian Akibat COVID-19 Masih Dilaporkan Bali, Tambahan Kasus Ratusan Orang

Di tempat-tempat lainnya seperti pelabuhan, terminal, bandara dan simpul-simpul lainnya juga ditempatkan personel. Terutama di pintu masuk Bali, seperti Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan Celukan Bawang ditempatkan personel dengan sistem pengamanan berlapis. Selain itu dilakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan dan bekerja sama dengan ASDP serta segenap unsur pelabuhan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN