Salah satu bagian jalan rusak parah menuju objek wisata Kelingking Beach di Desa Bunga Mekar, Nusa Penida. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kondisi jalan di Nusa Penida masih jauh dari layak. Di tengah padatnya lalu lintas kendaraan roda empat menuju objek wisata, akses jalan masih belum memadai.

Seperti contoh akses jalan menuju objek wisata favorit Nusa Penida, Kelingking Beach, di Desa Bunga Mekar, sepanjang akses jalan ini benyah latig. Kondisi ini semakin diperparah saat memasuki hujan lebat.

Badan jalan semakin terkikis, lubang-lubang menganga di tengah jalan itu menjadi kubangan air hujan yang sangat membahayakan warga dan wisatawan saat melintas.

Sepanjang jalan dari menuju Kelingking Beach, setiap kendaraan khususnya roda empat sangat kesulitan untuk berpapasan saat melintas. Badan jalan yang terkikis dan banyak kubangan di tengah jalan membuat setiap pengguna jalan harus sangat berhati-hati saat melintas.

Baca juga:  Snorkeling di Manta Bay, WNA Taiwan Tewas

Kondisi demikian sudah terjadi bertahun-tahun, dan sangat krodit ketika kunjungan wisatawan membludak seperti menjelang natal dan tahun baru, banyak wisatawan memilih berlibur ke Nusa Penida. Namun, kesan pertama wisatawan sudah terganggu dengan jalan rusak.

Tokoh masyarakat setempat Nengah Setar, Kamis (22/12) mengaku sangat kecewa dengan kondisi jalan seperti itu. Menurut dia, banyaknya jalan yang rusak, tidak terlepas dari kualitas pengerjaan sebelumnya yang tidak memenuhi standar.

Ia lebih kecewa lagi, ketika kondisi jalan rusak seperti sudah berlangsung bertahun-tahun. Jangankan diperbaiki secara menyeluruh, sekadar ditambal pun tidak. Dia pun kembali menagih janji pemerintah daerah, untuk memperbaiki tuntas seluruh kerusakan akses jalan.

“Tolong segera diperbaiki jalan yang sudah rusak berat seperti ini. Apa tidak malu, sekarang ini ribuan wisatawan tiap hari berdatangan ke Nusa Penida, khususnya ke objek wisata Kelingking Beach. Sementara kondisi jalan kita disini, sudah “benyah latig” seperti ini. Kalau ngaspal jalan, tolong juga perhatian kualitasnya. Cek sendiri ke lokasi, bagaimana jalan bertahan lama, kalau aspal tipis-tipis begitu,” sorot Setar.

Baca juga:  Dua Hari Sebelum Nyepi, Belum Terjadi Peningkatan Penyeberangan di Sanur

Kondisi serupa juga dikeluhkan Kadus Karangdawa, Desa Bunga Mekar, I Wayan Serman. Dia meminta kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas PUPRPKP Klungkung untuk segera melakukan penanganan. Karena padatnya kendaraan dan kondisi jalan demikian sudah banyak memakan korban. Wisatawan mancanegara yang jatuh di sepanjang jalan tersebut, sudah tak terhitung jumlahnya. Jalannya rusak, berlubang, ketika hujan menjadi tergenang. Ketika dilalui sepeda motor, banyak yang terperosok jatuh.

Baca juga:  Larangan WN Tiongkok Masuk Bali, Begini Situasi Penyeberangan di Sanur - Nusa Penida 

“Bagian pinggir jalannya juga agar diisi beton kurus, untuk mempermudah kendaraan melintas saat berpapasan. Kami berharap ini bisa direalisasikan pada tahun 2023. Demikian juga akses jalan yang lain di Nusa Penida, yang rusak parah, agar segera mendapat penanganan, mengingat Nusa Penida sudah menjadi ikon baru pariwisata Bali,” tegasnya.

Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung Made Jati Laksana, Kamis (22/12)  mengakui akses jalan itu sudah sangat rusak. Akses jalan ini merupakan jalan kabupaten dan sejauh ini memang belum ada rencana untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh, karena tentu menelan anggaran cukup besar.

Sebagai langkah antisipasi, kerusakan jalan ini sementara akan ditangani dengan anggaran pemeliharaan tahun depan, untuk sekadar menutup lubang-lubang pada akses jalan yang dianggap membahayakan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN