SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bank BPD Bali mencetak kinerja positif pada November 2022. Total aset Bank BPD Bali tumbuh sebesar 9,11% (y-o-y) dari sebelumnya pada November 2021 sebesar Rp 29,574 miliar menjadi Rp 32,269 miliar pada November 2022.
Sementara pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2022 mengalami pertumbuhan signifikan dengan proporsi terbesar bersumber dari peningkatan giro sebesar 50,37 persen, dari sebelumnya sebesar Rp 3,230 miliar menjadi Rp 4,857 miliar. Peningkatan DPK juga ditunjukan dengan pencapaian tabungan yakni 26,62 persen dari sebelumnya sebesar Rp 9,263 miliar menjadi Rp 11,728 miliar.
Direktur Operasional Ida Bagus Gede Setia Yasa, Sabtu (24/12) saat media gathering menyampaikan, dalam kondisi perekonomian saat ini, Bank BPD Bali tetap menjaga pencapaian rasio keuangan pada posisi baik. Non Performing Loan (NPL) terjaga baik di angka 2,74 persen. Sedangkan untuk rasio likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 73,66%, rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,41 persen, rasio profitabilitas Return on Asset (ROA) sebesar 2,85 persen, rasio Return on Equity (ROE) sebesar 20,49 persen, dan rasio efisiensi Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 67,10 persen.
Ia menjelaskan berbagai upaya dilakukan Bank BPD Bali untuk mencapai kinerja positif tersebut. Salah satunya, BPD Bali memberikan akses pembiayaan dengan berbagai produk kredit berupa kredit KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil, kredit modal kerja, kredit investasi serta produk kredit lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali ke depan.
Bank yang sahamnya dimiliki pemerintah daerah ini juga telah resmi meluncurkan produk digital, yakni Uang Elektronik servered based Balipay. “Balipay dapat membantu masyarakat dalam kegiatan cashless dan contactless society,” jelasnya.
Sejalan dengan visi sebagai bank-nya UMKM, lanjutnya, Bank BPD Bali membina nasabah. Seperti, Kelompok Tani Rumput Laut Sari Segara dan Kelompok Industri Tenun Winangun Asri Desa Pakraman Karang, Desa Pajukutan, Kecamatan Nusa Penida.
Ketua Kelompok Tani Rumput Laut Sari Segara, Nyoman Sudastra mengatakan lewat KUR Mesari yang dimiliki BPD Bali, petani rumput laut, khususnya di Nusa Penida dapat tetap berproduksi. Sementara para istri petani rumput laut mengolahnya menjadi produk siap jual. (Citta Maya/balipost)