SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pengerukan bukit yang masif di sejumlah desa di Kecamatan Dawan, Klungkung, juga berdampak pada kerusakan banyak ruas jalan. Ini disebabkan, karena aktivitas truk bermuatan penuh selama hampir setahun terakhir. Guna menangani itu, pemerintah daerah menganggarkan Rp38,8 miliar untuk proses perbaikannya secara menyeluruh.
Kepala Dinas PUPRPKP Klungkung I Made Jati Laksana, saat dihubungi Senin (26/12), mengatakan bahwa seluruh kerusakan akses jalan sudah didata dan penanganannya sudah diusulkan ke Pemprov Bali. Usulan itu kemudian disikapi dengan dukungan anggaran senilai Rp 38,8 miliar melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Proses pengerjaan perbaikan akses jalan dipastikan akan dilakukan tahun depan.
“Sudah dikasi BKK 38,8 miliar. Pengerjaannya tahun 2023. Semoga segera cair dan segera turun. Ini sudah dijanjikan, untuk perbaikan akses jalan di Dawan. Berdasarkan usulan jalan rusak yang kami sampaikan di seluruh Kecamatan Dawan,” katanya.
Pengerukan bukit untuk mendapatkan tanah uruk, diperuntukkan untuk melakukan pematangan lahan di eks Galian C Klungkung, terkait rencana pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB), yang digagas Pemprov Bali. “Dari 12 titik ruas jalan yang rusak, panjang jalannya yang rusak lebih kurang 19,4 km. Semoga proses perbaikan tahun depan berjalan lancar. Agar warga sekitar bisa kembali melintas dengan nyaman,” tegasnya.
Ruas jalan itu rinciannya, peningkatan jalan Gunaksa-Dawan Kaler dengan pagu anggaran Rp 2 miliar. Ruas jalan Pesinggahan-Pagi Rp 2 miliar, Dawan-Pesinggahan Rp 4 miliar, Pesinggahan-Glogor Rp 5,2 miliar, Pundukdawa-Besan Rp 2 miliar, Tihingadi-Gunaksa Rp 2 miliar, Pikat-Pesinggahan Rp 1,8 miliar, Pikat-Dawan Kaler Rp 600 juta, Buayang-Babung Rp 3,2 miliar, Kusamba-Dawan Rp 2 miliar, Dawan Kaler-Banjar Kayehan Rp 5 miliar, Paksebali-Lapangan Paksebali Rp 6 miliar, Tihingadi-Besan Rp 600 juta dan Ruas Jalan Dawan Klod-Dawan Kaler Rp 2,4 miliar.
Perbekel Dawan Klod Nengah Suardita, saat dihubungi Senin (26/12) mengakui sejumlah ruas jalan di wilayahnya dalam kondisi hancur. Kondisi ini memang disebabkan karena aktivitas kendaraan truk angkutan material untuk PKB. Dia juga menyampaikan kondisi jalan rusak seperti itu tentu membahayakan warga sekitar saat melintas dan sudah berulang kali dikeluhkan warganya. Total ada sepanjang 6 km akses jalan di wilayahnya dalam kondisi hancur.
“Itu merupakan akses jalan kabupaten, sudah ditangani kabupaten. Informasinya dari BKK Provinsi. Semoga BKK provinsi segera keluar. Sehingga proses perbaikan akses jalan dapat segera dilakukan,” ujarnya. (Bagiarta/Balipost)