Pohon Perindang di sisi jalan nasional Singaraja - Gilimanuk, tepatnya di Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak tumbang karena hujan deras disertai angin kencang, Selasa (27/12). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras diikuti angin kencang, Selasa (27/12), menyebabkan beberapa bencana alam. Salah satunya pohon perindang yang tumbuh di sisi Jalan Nasional Singaraja-Gilimanuk, wilayah Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, tumbang. Batang pohon ini pun menutup jalan, sehingga arus lalu lintas dari kedua arah macet.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak-BPBD) Buleleng, Putu Ariyadi Pribadi mengatakan, sebelum kejadian hujan deras melanda Buleleng sejak siang hingga sore hari. Diduga, karena derasnya hujan dan angin kencang, pohon perindang di sisi jalan nasional itu tumbang.

Baca juga:  Hilang Sejak Rabu, Pemuda Ditemukan Tewas di Sungai

Saat kejadian, batang pohon itu tumbang dan melintang ke tengah jalan. Beruntung, tidak ada kendaraan yang melintas, sehingga tidak terjadi korban jiwa dalam peristiwa ini.

Namun demikian, akibat halangan pohon itu arus kendaraan mengalami kemacetan beberapa saat. Selain itu, kabel milik PLN juga tertindih oleh pohon yang tumbang itu. Beruntung, kabel tersebut tidak sampai putus, sehingga tak sampai menganggu jaringan listrik di Buleleng barat. “Kami menerima laporan dari perangkat desa di sana. Kemudian Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng mengevekuasi pohon, sehingga tidak terlalu lama arus kendaraan bisa kembali melintas dari keua arah,” katanya.

Baca juga:  Jagabaya Dulang Mangap Buleleng Semprotkan Disinfektan di Griya dan Pura

Selain itu, akibat hujan deras juga menyebabkan banjir di ruas Jalan Ahmad Yani Barat dan jalan menuju kawasan obyek wisata Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Banjir langganan ini dipicu karena meningkatnya volume air di darinase.

Air meluber hingga menggenangi jalan dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa. Kendati jalan tergenang, namun kendaraan tetap bisa melintas, namun dengan laju pelan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan.

Baca juga:  Sembahyang ke Pura TMII Harus Bayar, Umat Hindu Ngadu ke Anggota DPR RI

Hingga malam hari, hujan mulai reda dan banjir di kawasan ini pun mulai surut. Namun demikian, jalan masih licin karena tertutup lumpur dan kerikil. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN