Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat mengunjungi Anjungan Betutu Gilimanuk, Jumat (30/12). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Terpusatnya pariwisata di Bali di Selatan menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Upaya untuk pemerataan wilayah wisata di Bali diakuinya menjadi PR Kemenparekraf.

Ia menyebutkan kunjungan wisata ke Bali sudah melebihi target hingga 30 persen pada tahun ini. Karena itu kepadatan pariwisata di Bali yang masih terpusat di Bali Selatan diharapkan bisa berkembang ke Bali Barat dan Utara.

Menparekraf mengatakan salah satu yang nantinya berkembang dan perlu menyiapkan ekosistem pariwisata adalah Bali Barat dan Utara. Termasuk Jembrana yang nantinya akan dilintasi jalan tol.

Baca juga:  Cuaca Buruk, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Terganggu

Dengan tersambungnya jalan tol ini perkembangan pariwisata juga akan merembet ke Bali Barat. Seperti pusat kuliner di Gilimanuk, Ayam Betutu Gilimanuk.

Terkait dengan liburan Natal dan Tahun Baru ini, menurutnya jalur darat melintasi penyeberangan Ketapang -Gilimanuk sudah cukup baik. “Peak-nya tanggal 26 kemarin, tercatat ada 30 ribu yang melintas lewat Pelabuhan Gilimanuk. Gelombang (laut) tidak besar, baik loading dan offloading sesuai waktu dan pelayanan penyeberangan juga baik. Kami harapkan sampai peak tahun baru tetap seperti ini. Dan juga harapannya merembet ke perekonomian Jembrana,” kata Menteri.

Baca juga:  Sandiaga Uno Batal ke Pasar dan TPI Muncar

Kunjungan wisatawan ke Bali dikatakannya sudah melebihi target hingga 30 persen. Untuk 2023 nanti juga diprediksi kunjungan wisatawan Nusantara meningkat sebab Bali masih menjadi pilihan liburan. “Kunjungan wisatawan naik dari 3,6 persen ke 7,6 persen. Bali setengahnya. Prediksi 4 sampai 4,5 juta ke sini. Peluang ini harus ditangkap para pelaku parekraf, buka peluang usaha,” tambahnya.

Terlebih adanya sinyal di awal Januari 2023 ini membuka secara luas kunjungan ke Bali. Menurutnya ini merupakan peluang yang harus diambil manfaatnya, sebab Bali untuk wisatawan mancanegara masih top of mine. “PR kami agar pariwisata tidak hanya di Bali Selatan dan Bali Timur, tetapi merata ke Bali Barat dan Bali Utara. Bagaimana menciptakan ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” tambahnya.

Baca juga:  Selama G20, Pendapatan Badung Naik Drastis

Lima besar wisatawan mancanegara yang masuk ke Bali adalah dari Australia, India, Singapura, Malaysia dan Inggris. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN