Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/1/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Inflasi sepanjang tahun 2022 mencapai 5,51 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,66 pada Desember 2021 menjadi 113,59 pada Desember 2022. Demikian catatan Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (2/1).

“Inflasi tahunan terbesar berasal dari kelompok transportasi dengan inflasi 15,26 persen, memberikan andil sebesar 1,84 persen terhadap inflasi 2022,” kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta.

Ia menyebut komoditas penyumbang inflasi secara tahunan tertinggi antara lain adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, berasa, rokok kretek filter, telur ayam ras, dan harga kontrak rumah.

Baca juga:  Jumlah Penumpang Angkutan Udara Domestik Menurun di Desember 2022

“Secara tahunan pada Desember 2022 seluruh kota IHK mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 8,65 persen dan terendah di Sorong sebesar 3,26 persen,” katanya.

Dilihat menurut komponen, pada Desember 2022 tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak menunjukkan pelemahan dibanding bulan sebelumnya yakni dari 5,70 persen menjadi 5,52 persen atau menyumbang terhadap inflasi Desember 2022 sebesar 0,05 persen.

Sebaliknya peningkatan inflasi komponen inti dan diatur pemerintah mendorong inflasi tahunan Desember 2022 mencapai 5,51 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,42 persen.

Baca juga:  BI Proyeksi Inflasi Naik di Akhir 2022

Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,34 persen pada Desember 2022 atau lebih tinggi dibandingkan November 2022 dengan inflasi 13,01 persen. “Komponen ini memberikan andil terbesar dari inflasi tahunan Desember 2022 sebesar 2,36 persen,” imbuh Margo.

Sementara komponen inti mengalami inflasi 3,36 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 3,30 persen sehingga komponen ini menyumbang inflasi 2,20 persen,

Baca juga:  Pelaksanaan Pertemuan IMF-WB Justru Picu Deflasi

Inflasi tertinggi di Pulau Sumatera sepanjang 2022 terjadi di Bukittinggi dengan inflasi 7,76 persen, di Pulau Jawa terjadi di Bandung sebesar 7,45 persen, dan di Bali serta Nusa Tenggara terjadi di Kupang dengan inflasi 7,07 persen.

“Inflasi tertinggi di Pulau Kalimantan terjadi di Kotabaru dengan inflasi 8,65 persen, di Sulawesi terjadi inflasi tertinggi di Baubau mencapai 8,35 persen, dan inflasi di Maluku dan Papua tertinggi terjadi di Ambon sebesar 6,39 persen,” ucap Margo. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN