DENPASAR, BALIPOST.com – Sehari pascadiamankan ke kantor BKSDA Bali, buaya yang sebelumnya sempat meresahkan pengunjung Pantai Legian, akhirnya mati, Kamis (5/1). Kematian buaya jenis muara ini, belum diketahui penyebabnya.
Kabar kematian Buaya tersebut disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Agus Budi Santosa, melalui pesan WhatsApp. Pihaknya menyampaikan, diduga buaya ini mati akibat stress, dan mengalami dehidrasi. “Mohon maaf mengabarkan, buaya yang kemarin dievakuasi, telah mati. Diduga penyebabnya adalah stress, dehidrasi dan shock,” ucapnya.
Buaya berukuran besar yang sempat menggegerkan pengunjung Pantai Legian, tepatnya depan Hotel Padma itu pada Rabu (4/1) diperkirakan jenis muara atau buaya bekatak (Crocodylus Porosus). Pihaknya menyampaikan kalau kejadian munculnya buaya di Pantai Legian, baru pertama kali terjadi.
Jenis kelamin buaya ini setelah dilakukan pemeriksaan ternyata betina (bukan jantan seperti disampaikan sebelumnya, red). Panjang kurang lebih 3,5 meter. “Kira-kira umurnya 4-5 tahun,” kata Agus.
Saat berada dalam pengawasan BKSDA, diketahui buaya ini memiliki 2 buah luka, yakni di pinggang dan punggung. Buaya juga sudah diberikan injeksi vitamin Biodin untuk penanganannya.
Ia menyampaikan kalau sebetulnya ada habitat asli buaya muara di dekat kawasan Legian, yakni di kawasan hutan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Bahkan hingga kini, habitat buaya muara masih ada di Tahura. (Yudi Karnaedi/balipost)