Seekor buaya diamankan di Pantai Legian, Badung pada Rabu (4/1). Buaya tersebut akhirnya mati pada Kamis (5/1). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sehari pascadiamankan ke kantor BKSDA Bali, buaya yang sebelumnya sempat meresahkan pengunjung Pantai Legian, akhirnya mati, Kamis (5/1). Kematian buaya jenis muara ini, belum diketahui penyebabnya.

Kabar kematian Buaya tersebut disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Agus Budi Santosa, melalui pesan WhatsApp. Pihaknya menyampaikan, diduga buaya ini mati akibat stress, dan mengalami dehidrasi. “Mohon maaf mengabarkan, buaya yang kemarin dievakuasi, telah mati. Diduga penyebabnya adalah stress, dehidrasi dan shock,” ucapnya.

Baca juga:  Diturunkan 20 Persen, Seluruh Tiket Penerbangan Garuda Grup

Buaya berukuran besar yang sempat menggegerkan pengunjung Pantai Legian, tepatnya depan Hotel Padma itu pada Rabu (4/1) diperkirakan jenis muara atau buaya bekatak (Crocodylus Porosus). Pihaknya menyampaikan kalau kejadian munculnya buaya di Pantai Legian, baru pertama kali terjadi.

Jenis kelamin buaya ini setelah dilakukan pemeriksaan ternyata betina (bukan jantan seperti disampaikan sebelumnya, red). Panjang kurang lebih 3,5 meter. “Kira-kira umurnya 4-5 tahun,” kata Agus.

Baca juga:  Dampak Libur Akhir Tahun Mulai Terjadi, Denpasar Alami Lonjakan Kasus COVID-19

Saat berada dalam pengawasan BKSDA, diketahui buaya ini memiliki 2 buah luka, yakni di pinggang dan punggung. Buaya juga sudah diberikan injeksi vitamin Biodin untuk penanganannya.

Ia menyampaikan kalau sebetulnya ada habitat asli buaya muara di dekat kawasan Legian, yakni di kawasan hutan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Bahkan hingga kini, habitat buaya muara masih ada di Tahura. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Belasan Korban Jiwa COVID-19 Dilaporkan, 6 Daerah Catatkan Tambahan Warga Meninggal
BAGIKAN