Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Novel Indonesia tidak hanya sekadar romansa remaja atau kehidupan metropolitan. Beberapa penulis Indonesia juga mengangkat kisah kelam sejarah Indonesia dalam latar tulisannya atau dalam ceritanya.

Berikut ini lima novel Indonesia yang berlatar kisah kelam sejarah Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber :

1. Laut Bercerita

Novel Laut Bercita ditulis oleh Leila S. Chudori dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada Oktober 2017. Berlatar tahun 1998, novel ini mengisahkan mengenai tragedi penculikan aktivis pada kala itu.

Novel ini mengisahkan tentang Biru Laut dan teman-temannya yang diculik oleh sekelompok orang yang tak dikenal. Sudut pandang yang diambil pun beragam, mulai dari keluarga hingga sahabat. Berkat kesuksesannya, novel ini diangkat menjadi sebuah film pendek yang dapat disaksikan secara terbatas.

Baca juga:  Pemerintah Didesak Cabut Satyalancana Wira Karya Iwan Setiawan

2. Pulang

Novel ini juga merupakan karya Leila S. Chudori yang berlatar belakang tiga masa, yaitu pada masa 1965, 1968, dan 1998. Buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama dari banyak tokoh, seperti Dimas, Bimo, Alam, Lintang, dan Vivienne.

Novel ini mengisahkan kehidupan para buronan politik yang berpetualang dari satu negara ke negara lainnya. Tidak hanya mengenai kisah politik dan perjuangan para tokohnya, novel ini juga dibumbui dengan adegan-adegan romantis para tokohnya.

3. Bumi Manusia

Bumi Manusia ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer, seorang tokoh dan penulis terkenal di Indonesia. Sempat dilarang beredar pada masa orde baru, novel ini kemudian diangkat menjadi sebuah film layar lebar.

Baca juga:  Ada Luka Sayatan, Bangkai Lumba-lumba Terdampar di Pantai Pebuahan

Bumi Manusia menceritakan kehidupan Minke yang mendapat kesempatan bersekolah dari pemerintah kolonial karena keturunan priayi. Novel ini menampilkan perjuangan Minke dalam melawan hukum kolonial.

4. Amba

Amba ditulis oleh Laksmi Pamuntjak dan pertama kali diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada September 2012. Novel ini berlatar dua masa, yaitu masa kini pada tahun 2006 dan masa lalu pada peristiwa G30S.

Buku ini mengisahkan mengenai kehidupan dan cinta Amba, anak seorang guru di sebuah kota kecil Jawa Tengah. Namun, ia meninggalkan kotanya untuk kuliah di Yogyakarta dan memutuskan mengabdikan diri di Kediri. Di Kediri ia bertemu Bhisma yang berhasil memikat hatinya. Namun, percintaan mereka terputus karena peristiwa G30S di Yogyakarta.

Baca juga:  Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur Naik Signifikan

5. Cantik Itu Luka

Cantik Itu Luka ditulis oleh Eka Kurniawan dan telah diterjemahkan ke puluhan bahasa di dunia. Novel ini menceritakan tentang kehidupan Dewi Ayu, seorang pelacur di zaman kolonial.

Bukan hanya tentang Dewi Ayu, novel ini menceritakan tentang garis keturunan dan garis hidup Dewi Ayu yang sangat unik, mulai dari silsilah ayah-ibu hingga anak-anaknya yang membawa pengaruh di Halimunda.

Membaca novel berlatar belakang sejarah secara tidak langsung akan membuatmu belajar sejarah. Perlu kamu ketahui, tidak semua sejarah Indonesia tertulis dalam buku pelajaran sekolah. Maka dari itu, dengan membaca novel berlatar belakang sejarah, kamu akan lebih mengetahui mengenai sejarah Indonesia. (kmb/balipost)

BAGIKAN