Suasana Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, China (25/9/2022). (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Penerbangan pertama yang tiba di China saat negara itu mulai melonggarkan kebijakan antipandemi COVID-19 bagi pelaku perjalanan internasional adalah pesawat penumpang milik maskapai China Southern Airlines dari Kanada. Seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (8/1).

Kedatangan pesawat dengan 387 penumpang itu di Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada Minggu pukul 00.16 waktu setempat (Sabtu, 23.16 WIB) mendapat perhatian media-media lokal. Sejumlah media penyiaran China menurunkan laporan secara langsung kedatangan pesawat berbadan lebar di wilayah selatan China itu setelah terbang selama sekitar 15 jam dari Toronto, Kanada.

Baca juga:  Ini, Target Bali Rampungkan Vaksinasi COVID-19

Semua penumpang pesawat itu sudah menyelesaikan pemeriksaan keimigrasian di Bandara Baiyun pada pukul 01.32 waktu setempat. Mereka sudah tidak perlu lagi melakukan karantina wajib seperti yang berlaku di China dalam waktu hampir tiga tahun terakhir.

Otoritas China telah menghapus persyaratan wajib karantina bagi pelaku perjalanan internasional per 8 Januari 2023.

Pada hari yang sama, pemerintah Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong (HKSAR) mulai membuka perbatasannya dengan China tanpa mewajibkan karantina bagi para pelintas.

Baca juga:  Ultah ke-122, BRI Luncurkan "BRIVolution"

Dewan Pemerintahan China juga telah mengumumkan dimulainya pelayanan kepada para pemudik pada Sabtu (7/1) menjelang musim liburan Tahun Baru Imlek. Pelayanan transportasi mudik tersebut akan berlangsung hingga pertengahan Februari. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN