TABANAN, BALIPOST.com – Angin kencang pada akhir Desember 2022, membuat nelayan tak melaut. Namun, seiring kondisi cuaca yang mulai membaik, kini para nelayan mulai bersiap-siap beraktivitas kembali.
Selama 16 hari nelayan di Pantai Yeh Gangga tidak melaut. Ini dikarenakan cuaca buruk berupa angin kencang dan tingginya gelombang laut yang diperkirakan mencapai 2 meter yang terjadi hampir di seluruh wilayah pesisir. Kini, cuaca mulai kembali bersahabat sehingga para nelayan mempersiapkan diri untuk kembali melaut.
Ketua Nelayan Darma Murti Yeh Gangga Tabanan, Kadek Wita, mengatakan, pihaknya kini mempersiapkan perahu dan alat penangkap ikan yang akan digunakan untuk kembali melaut. Selama tak melaut, nelayan mengisi kegiatan harian dengan memperbaiki alat tangkap serta berkumpul dengan teman sesama nelayan di warung-warung dekat rumahnya masing-masing.
“Cuaca tampaknya sudah mulai kembali bersahabat. Tentunya kami juga mulai membersihkan perahu dan segala peralatan untuk menangkap ikan, seperti jaring dan bubu. Sebelumnya, anginnya luar biasa kencang,” ucapnya, Minggu (8/1).
Wita pun berharap, kondisi gelombang laut juga membaik sehingga nelayan bisa segera kembali melaut, mengingat permintaan ikan di pasaran meningkat. “Kalau gelombang saat ini tidak cukup tinggi, jadi bisa untuk sekadar menaruh jaring dan pasang bubu di dalam, besok paginya baru diambil, dapat tangkapan atau tidak. Kalau tidak dapat, pindah lagi,” terangnya.
Meski sudah mulai ada yang berani melaut, namun sejumlah nelayan mengakui mereka tetap juga aktif memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (Puspawati/balipost)