DENPASAR, BALIPOST.com – Membahas keberagaman Indonesia memang tidak ada habisnya. Negara kepulauan ini dikenal sebagai negara multikultural dengan beragam etnis, ras, suku, dan agama yang tersebar luas dan menghuni beberapa wilayah.
Ada beragam suku di Indonesia yang menghuni beragam wilayah hingga wilayah pedalaman. Beberapa di antaranya bahkan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Berikut sembilan suku tertua di Indonesia.
1. Suku Wajak
Suku Wajak merupakan suku tertua di Indonesia yang berasal dari Desa Wajak, daerah Tulungagung, Jawa Timur. Suku ini diperkirakan telah ada sejak 500 ribu hingga 1 juta tahun yang lalu. Keberadaan Suku Wajak didukung oleh penemuan fosil manusia purba jenis Homo Wajakensis.
Konon Suku Wajak memiliki kehebatan yang tidak tertandingi, salah satunya di bidang kemaritiman. Namun, keberadaan suku ini dikabarkan menghilang dari 20 ribu tahun lalu.
2. Suku Kerinci
Suku Kerinci mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, Jambi, dan daerah lainnya. Secara topografi, Kabupaten Kerinci memiliki tanah berbukit dan berlembah dalam deretan Pegunungan Bukit Barisan dengan puncak tertinggi Gunung Kerinci.
3. Suku Baduy
Suku Baduy merupakan sekelompok masyarakat adat Sunda di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Populasi Suku Baduy diperkirakan mencapai 26.000 orang. Suku ini menutup diri dari dunia luar dan memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Baduy Dalam.
4. Suku Melayu
Suku Melayu menempati wilayah Austronesia di wilayah pesisir timur Sumatra, Semenanjung Malaka, dan beberapa wilayah di Kalimantan. Terdapat beberapa pernedaan bahasa, kebudayaan, kesenian, dan keberagaman sosial di antara sub kelompok turunan dari Bangsa Melayu. Hal ini disebabkan karena Suku Melayu inti menyebar ke berbagai penjuru wilayah Melayu, sehingga terjadi asimilasi dengan beberapa kelompok etnis di wilayah Asia Tenggara Maritim.
5. Suku Dani
Suku Dani mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan, Indonesia. Suku ini diperkirakan berimigrasi ke Lembah Baliem sekitar ratusan tahun yang lalu.
Kepercayaan masyarakat Suku Dani adalah Atou, yaitu kekuatan sakti para nenek moyang yang diturunkan secara patrilineal atau kepada anak laki-laki. Suku ini menghormati roh nenek moyang dan juga menyelenggarakan upacara yang dipusatkan pada pesta babi.
6. Suku Dayak
Suku Dayak menempati wilayah pedalaman Pulau Kalimantan. Masyarakat Dayak dibagi dalam enam rumpun, yaitu rumpun Klemantan, rumpun Iban, rumpun Apokayan, rumpun Murut, rumpun Ot Danum-Ngaju, dan rumpun Punan. Istilah Dayak paling umum digunakan untuk menyebut orang-orang asli non-Muslim dan non-Melayu yang tinggal di pulau tersebut.
Terdapat beberapa penjelasan mengenai etomologi istilah Dayak. Salah satunya adalah menurut Lindblad yang menyebutkan bahwa Dayak berasal dari kata daya dari Bahasa Kenyah yang berarti hulu sungai atau pedalaman.
7. Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang menempati Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Indramayu, Kabupaten/Kota Cirebon, dan Kabupaten/Kita Serang – Cilegon. Mayoritas suku ini beragama Islam dengan peradaban yang dipengaruhi oleh lebih dari seribu tahun interaksi antara budaya Kejawen dan Hindu-Buddha.
8. Suku Muna
Suku Muna mendiami seluruh Pulau Muna dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, serta sebagian besar Pulau Buton khususnya bagian Utara, Utara Timur Laut, Selatan dan Barat Daya Pulau Buton, Pulau Siompu, Pulau Kadatua, dan Kepulauan Talaga.
Suku ini mendiami Pulau Muna sejak zaman purba, tepatnya pada era Mesolitikum yaitu pada 50.000 SM. Namun, masyarakat Muna saat ini bukanlah dari keturunan migran yang pertama kali, tapi telah terjadi percampuran dengan ras Austronesia, Melanosoid, dan Mongoloid.
9. Suku Mentawai
Suku Mentawai merupakan penghuni asli Kepulauan Mentawai. Selain Mentawai, suku ini juga menghuni Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan. Salah satu rtradisi unik suku ini adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial.
Populasi suku ini diperkirakan mencapai 64.000 dan telah berimigrasi dari Nias ke Kepulauan Mentawai. Suku ini hidup terisolasi selama berabad-abad hingga ditemukan oleh Belanda pada 1621. (kmb/balipost)