DENPASAR, BALIPOST.com – Pengprov Porlasi Bali menyiapkan enam peselancar, guna berlaga pada event Singapore Open, di Singapura, 1-5 Februari. Keenam atlet tersebut, adalah I Gusti Made Oka Sulaksana, bersama putra putrinya I Gusti Bagus Gopala Sulaksana, dan I Gusti Ayu Candra Pertiwi Sulaksana, I Gede Subagiasa, I Komang Suartana, serta I Gusti Ngurah Heizel Danendra.
Pelatih Wayan Sujana, di Denpasar, Senin (9/1), menerangkan bahwa pihaknya dalam memberangkatkan atlet, sangat tergantung dari besaran kucuran dana KONI Bali. Apalagi, harus membeli alat IQ foil dan kite surfing. “Kami harus mempertimbangkan dulu, berapa diberi dana KONI,” kata Sujana.
Pasalnya, event Singapura Terbuka diikuti peselancar negara tetangga, seperti Thailand, Filipina, Singapura, termasuk Malaysia. Sementara hajatan multievent antarnegara se-Asia Tenggara, bakal digelar SEA Games di Kamboja, Mei 2023, dan PB Porlasi belum menentukan atlet yang masuk skuad timnas Merah-Putih. “PB Porlasi mengagendakan musornas guna memilih ketua umum PB Porlasi masa bakti 2023-2027, di Jakarta, pada 29 Januari,” ucapnya.
Selanjutnya, pasca ketum PB Porlasi terpilih, bakal dilakukan pemanggilan atlet SEA Games. “Jadi, kemungkinan atlet Bali masih berpeluang dipanggil masuk skuad SEA Games,” jelaa dia.
Sujana menilai, event Singaoura Terbuka penting bagi atlet untuk try-out, sebab peselancar asal daerah provinsi yang keuangannya mapan, seperti Jabar, DKI, Banten, dan Kaltim dipastikan mengirimkan atlet. “Saat ini Thailand sedang menyelenggarakan kejuaraan dan Jabar yang siap atlet berikut alat IQ foil dipastikan ambil bagian, termasuk di ajang Singapura Terbuka,” tegas Sujana.
Karena itu, dirinya menyimpulkan, Singapura Terbuka sangat strategis bagi atlet, sebagai persiapan Pra PON berikut menjelang SEA Games. Apalagi, PON XXI/2024 dipastikan terjadi penambahan nomor tidak seperti pada PON XX/2021, nomor andalan Bali dipangkas. “Kami bertanding ke Singapura, cukup membawa alat IQ foil, techno plus, serta kite surfing, alat lainnya seperti hobby cat 16 bisa sewa di sana,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pihaknya bertekad mentradisikan emas di PON, dan hanya meraih sekeping emas, pada PON di Bumi Cendrawasih. “kami ingin menerjunkan atlet sebanyak-banyaknya pada Pra PON 2023, alternatif venue entah di Aceh atau Jakarta,” terang dia. (Daniel Fajry/Balipost)