MANGUPURA, BALIPOST.com – Pendapatan daerah Kabupaten Badung di tahun 2022 melebihi target yang ditentukan sebesar Rp2.645.950.394.896. Kabupaten yang 80 persen pendapatan bersumber dari sektor pariwisata ini berhasil mengantongi Rp3,1 triliun lebih. Akibatnya, Badung memiliki sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) sebesar Rp1,05 triliun.
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Senin (9/1) mengatakan silpa muncul karena pendapatan lebih dari pelaksanaan KTT G20. Setelah dilanda pandemi Covid-19 sekitar dua setengah tahun, ternyata kesuksesan KTT G20 memberikan dampak yang sangat besar bagi pendapatan daerah.
“Dari rancangan yang kita pasang di Badung, ternyata melampaui target dan menciptakan silpa yang begitu besar, yaitu ada di angka Rp1,05 triliun. Rencananya, silpa ini kami akan gunakan untuk melanjutkan program pembangunan,” ungkapnya.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kuta Selatan ini mengatakan, Silpa di 2022 akan menjadi modal besar dalam melanjutkan program-program pembangunan yang menyejahterakan masyarakat Kabupaten Badung. Oleh karena itu, pihaknya berharap seluruh lembaga bersinergitas dan berkolaborasi, sehingga menjadi kekuatan dalam rangka menjaga pariwisata yang ajeg dan sustainable.
“Termasuk bagaimana Bapak Bupati membuat program kebijakan dalam rangka mendorong seni dan budaya. Dalam rangka mendorong desa adat, mendorong banjar-banjar, yowana atau sekaa teruna, termasuk lembaga-lembaga yang ada di Badung nanti kita support,” jelasnya.
Adi Arnawa tak menampik pendapatan asli daerah (PAD) Badung sebanyak 85 persennya bersumber dari pariwisata, sehingga semua pihak berharap di balik suksesnya G20 masyarakat dunia mempercayai Bali, khususnya Badung sebagai tujuan wisata. “Kalau (KTT G20) tidak sukses, mungkin orang-orang tidak akan datang ke sini. Artinya, ini ada suatu angin segar buat kita bahwa Bali ini mendapatkan suatu kepercayaan dari dunia internasional,” tegasnya seraya menambahkan kesuksesan yang telah dicapai harus dipertahankan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, hal yang menjadi PR Badung ke depan adalah menjaga pariwisata yang sustainable. “Mungkin ke depannya kita akan mendorong untuk melaksanakan sport tourism. Mungkin orang membuat event olahraga internasional di Bali atau di Badung sukses juga,” pungkasnya. (Parwata/balipost)