Wisatawan mancanegara melintas di dekat poster State-owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Minggu (16/10/2022). (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melakukan penyesuaian dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) karena ancaman resesi global 2023. Pasar wisman yang disasar mengarah ke negara-negara yang tidak masuk zona resesi.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dikutip dari Kantor Berita Antara pada Selasa (10/1), pihaknya fokus pada 5 negara yang merupakan pasar wisman berkategori besar bagi Indonesia. Yaitu, India, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia. “Kami arahkan fokus pada pasar-pasar besar kita termasuk India yang peningkatannya sangat luar biasa, Australia, dan Selandia Baru yang tidak termasuk zona resesi, Malaysia dan Singapura yang masih terus bertumbuh,” katanya.

Baca juga:  Wujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali Perlu Didukung Manajemen Komunikasi

Ia menyebutkan berdasarkan prediksi potensi resesi, diperkirakan tiga lokomotif ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat, China, dan Eropa akan mengalami perlambatan ekonomi, yang akan berdampak terhadap pengeluaran masyarakatnya terutama di sektor pariwisata. Karena itu, Kemenparekraf fokus melakukan pengembangan wisman.

Selain itu juga wisatawan Nusantara (wisnus) yang diincar mencapai target 1,2-1,4 miliar pergerakan pada  2023. “Pertumbuhan kita akan sangat didorong oleh pergerakan wisatawan Nusantara. Saya bersama Ibu Nia Niscaya (Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf) sedang melihat bagaimana dengan definisi pergerakan wisatawan Nusantara itu antarkabupaten lebih dari 6 jam ini bisa dipicu dengan beberapa kegiatan seperti event, wisata kuliner, wisata shopping, wisata healing, maupun wisata-wisata di desa wisata sekitar kita,” ujarnya.

Baca juga:  Omicron Mereda, Nasional Laporkan Pasien Sembuh Bertambah Lampaui Kasus COVID-19 Baru

Menimbang hal tersebut, dia mengajak berbagai pihak untuk memperkuat produk-produk wisata dan mengadakan kegiatan di dalam negeri karena kekuatan ekonomi domestik dianggap menjadi tulang punggung sektor parekraf.

Upaya mendorong kedatangan wisman dan wisnus dibarengi dengan memperpanjang lama tinggal (length of stay) dan meningkatkan kualitas belanja (quality of spending) para wisatawan agar target capaian devisa pariwisata sebesar 5,95 miliar dolar AS terealisasi.

“Program-program peningkatan ekspor dari ekonomi kreatif 20,5 miliar dolar AS akan didorong melalui penguatan rantai pasok, memperkuat ekonomi, Bangga Buatan Indonesia, dan Bangga Berwisata di Indonesia,” kata Menparekraf. (kmb/balipost)

Baca juga:  Penglipuran Kembangkan Hutan Bambu Jadi Destinasi Wisata
BAGIKAN