Suasana seminar ekspor impor yang digelar Rabu (11/1). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali memiliki potensi ekspor yang besar. Selain kerajinan dan pertanian, limbah atau sampah dari Bali juga bisa diekspor. Demikian disampaikan narasumber Seminar Membangun Bisnis Ekspor-Impor, Andi Sirait, Rabu (11/1).

Dalam seminar “Saatnya Menembus Pasar Internasional,” ia mengatakan peluang ekspor cukup tinggi. Memang dunia sedang mengalami masalah, baik krisis pangan dan energi, namun kata Andi, jika barang tersebut sudah menjadi kebutuhan pasti akan dicari atau dibeli.

Baca juga:  8 Kasus Positif Baru di Bali, Mayoritas Imported Case

Potensi produk yang diekspor, terutama produk pertanian, seperti tuna dan produk turunannya, kopi, kelapa, serat kelapa, dan bagian-bagian pohon kelapa lainnya. Selain itu, produk pertanian organik juga sangat diminati. “Ada beberapa organik yang sangat diminati seperti Singapura dan Eropa,” ungkapnya.

Selain produk pertanian, yang bisa diekspor adalah limbah. Ada beberapa limbah yang bisa diekspor terutama plastik, kayu, aksesoris. “Saya kemarin jalan-jalan ke Eco Bali, produk mereka simpel tapi potensi diekspor cukup menarik,” tuturnya.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Ikuti Prosesi Palebonan Tjokorda Gede Budi Suryawan di Ubud

Negara tujuan ekspor limbah ini adalah Jepang, Pakistan, India, China. Limbah tersebut dikatakan berharga karena sampai di sana, akan diproses menjadi produk triupcycle yang akan kembali diekspor ke berbagai negara, salah satunya ke Indonesia. Contohnya, casing HP yang beredar di Indonesia didatangkan dari China, bahan bakunya adalah sampah dari Indonesia. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN