Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sidang Dewan Nasional KEK di Jakarta, Rabu (11/1/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah pusat melalui Sidang Dewan Nasional KEK, menyepakati pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yaitu KEK Kura-Kura Bali (KKB) yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar, Bali. Pengembangan KEK KKB dimaksudkan untuk meningkatkan pariwisata melalui pengembangan marina dan resort.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK, nilai total investasi sebesar Rp104 triliun untuk 30 tahun ke depan. Lapangan kerja baru yang akan tercipta sebanyak 35 ribu orang pekerja langsung dan 64 ribu orang pekerja tidak langsung serta akan menghemat devisa sebesar 31,8 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan KEK di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi pada 2023 sebesar Rp 61,9 triliun. Juga, dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 78.774 orang, yang merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen investasi Rp 214 triliun.

Baca juga:  Bali Catatkan Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Diantaranya Sudah Meninggal Hampir Sebulan

Ia mengatakan Dewan Nasional KEK memberikan arahan untuk melakukan fasilitasi penyelesaian hambatan yang ada dan memberikan asistensi dalam proses pemanfaatan fasilitas dan kemudahan.

Kemudian, penyesuaian regulasi, peningkatan sistem Online Single Submission (OSS), peningkatan sumber daya manusia dan memberikan dukungan infrastruktur kepada KEK yang prospektif serta menyiapkan skema pembiayaan melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dan Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Airlangga menyebutkan KEK telah berjalan dengan capaian investasi sebesar Rp30,9 triliun atau 27 persen dari kumulatif investasi dan telah mampu membuka lapangan kerja baru sebesar 27.526 orang atau 49 persen dari kumulatif tenaga kerja.

Baca juga:  Hujan Tak Surutkan Antusiasme Masyarakat Bali Bertemu Jokowi

Adapun sampai dengan tahun 2022, realisasi investasi adalah Rp113,2 triliun, jumlah lapangan kerja sebesar 55.678 orang, dan komitmen investasi Rp214 triliun.

Capaian tersebut didorong oleh beberapa KEK berbasis industri seperti KEK Galang Batang, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Sei Mangkei dan KEK berbasis pariwisata seperti KEK Mandalika, KEK Lido, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Singhasari. Peningkatan investasi juga terjadi di KEK Nongsa yang mampu menarik investasi untuk pusat data, digital, serta industri film.

Baca juga:  Dampak Pandemi, Target Retribusi Pasar di Tabanan Dipangkas 50 Persen

Selain itu, lanjutnya, dari 19 KEK yang saat ini telah ditetapkan oleh pemerintah, masih terdapat beberapa KEK yang perlu didorong agar dapat berkembang secara signifikan, antara lain KEK Morotai, KEK Sorong, KEK MBTK, dan KEK Likupang.

Dalam kesempatan tersebut, dibahas pula terkait beberapa hambatan dalam pengembangan KEK, seperti masalah penguasaan dan pengelolaan lahan, kurangnya kemampuan badan usaha pengembang dalam penyediaan pendanaan, kurangnya kapasitas manajemen dan belum adanya rencana bisnis dalam menarik investasi, diperlukannya dukungan infrastruktur dari pemerintah, serta belum optimalnya pemberian fasilitas fiskal dan kemudahan di KEK. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN