Umat Hindu melakukan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri Tabanan akan dilangsungkan mulai 18 sampai  21 Januari. Terkait pujawali tersebut, pihak Pangemong Pura Luhur Tanah Lot mengingatkan para pamedek untuk dapat memperhatikan waktu pasang surut air laut.

Diharapkan, umat Hindu bisa mengetahui kapan sekiranya waktu yang dianggap pas untuk pedek tangkil (sembahyang). Berikut jadwal pasang surut yang harus diperhatikan, Rabu (18/1) air pasang pukul 04.00-06.00 WITA, surut pukul 07.00-10.00 WITA. Dan pasang lagi pukul 11.00-22.00 WITA dan surut pukul 23.00-06.00 WITA.

Baca juga:  Bersihkan Kamar Mandi Gunakan Bahan Ramah Lingkungan, Simak 4 Keuntungannya

Selanjutnya pada Kamis (19/1), air pasang pukul 07.00-11.00 WITA dan surut pukul 12.00-14.00 WITA. Dan pasang lagi pada pukul 15.00-23.00 WITA dan surut 00.00-06.00 WITA.

Kemudian pada Jumat (20/1), air pasang pada pukul 06.00-11.00 WITA dan surut pada pukul 12.00-15.00 WITA. Akan kembali pasang pada pukul 15.00-00.00 WITA dan surut pada pukul 01.00-06.00 WITA.

Untuk Sabtu (21/1), air pasang pada pukul 06.00-13.00 WITA dan surut pada pukul 14.00-18.00 WITA dan akan kembali pasang pada pukul 19.00-01.00 WITA dan surut 02.00-07.00 WITA.

Baca juga:  BEM Seluruh Indonesia Sebut Lokasi Demonstrasi Dipindahkan

Ketua panitia Pengemong Pura Luhur Tanah Lot, Komang Dedy Sanjaya mengatakan jika air laut pasang, pamedek dapat melakukan persembahyangan di Palinggih Pangayatan yang ada di Madya Mandala. Sementara untuk waktu prosesi Ida Bhatara masineb dilaksanakan pada 21 Januari 2023.

Seperti diketahui. saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali berdatangan memadati pura di tengah laut ini. Antrean biasanya saat pagi dan malam hari.

Baca juga:  Dari 4 Wilayah di Bali Tambah Kasus COVID-19 hingga Omzet Denpasar Festival

Karena siang sampai sorenya air laut sedang pasang,  persembahyangan dilaksanakan di Pura Penyawang. Biasanya, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan.

Banyak wisatawan yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan DTW Tanah Lot. Iring-iringan pemedek menambah keindahan DTW Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN