Kapolsek Dentim Kompol Nengah Sudiarta melaksanakan mediasi kericuhan antar pelajar yang terjadi di Pantai Padanggalak. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua kelompok pelajar SMP swasta dan negeri di Denpasar nyaris tawuran di Pantai Padanggalak, Kesiman, Kertalangu, Denpasar Timur (Dentim), Jumat (13/1) saat umat Hindu melaksanakan Penampahan Kuningan. Bahkan sejumlah pelajar membawa senjata tajam (sajam).

Tawuran berhasil dicegah setelah polisi dan pecalang tiba di sana. Terkait kejadian ini, Senin (16/1) dilaksanakan mediasi di Mapolsek Dentim.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Dentim Kompol Nengah Sudiarta membenarkan adanya kejadian itu. Ia menegaskan tidak sampai terjadi tawuran, tapi pengeroyokan.

Sebagai korban berinisial KRA (15). KRA datang ke TKP bersama temannya, MAS, AP, DPS, SFS, LP, Cr, Fr, dan AY. Sedangkan pelakunya, RA saat itu datang bersama KA (16), KMS (15), KSP (14), KA (14), NP (16), Wh (15).

Baca juga:  UU Provinsi Bali Penguatan Hukum Pelestarian Subak

Kronologisnya, lanjut Kompol Sudiarta, hasil penyelidikan berawal dari saling tantang duel lewat chat WhatsApp antara korban yaitu KRA dengan RA merupakan teman dekat dari mantan pacar korban. Selanjutnya pada Jumat (13/1) pukul 21.00 WITA antara pelaku dan korban kembali saling chating serta janjian bertemu di Pantai Padanggalak Dentim dengan tujuan menyelesaikan masalah.

Pukul 22.00 WITA, korban bersama teman-temannya berangkat menuju Pantai Padanggalak. Setelah beberapa menit tiba di sana, datang kelompok pelaku.
“Keterangan kedua belah pihak mereka masing-masing berjumlah 10 orang,” ujarnya.

Kemudian korban bersama salah satu temannya menuju kelompok pelaku dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. Begitu berhadapan, korban langsung dipukul dan dikeroyok oleh para pelaku. Pada saat bersamaan datang pecalang dan Bhabinkamtibmas setempat.

Baca juga:  Dipraperadilankan, Ini Keputusan Barang Bukti Sitaan Almarhum Tri Nugraha

Petugas dan pecalang langsung mengamankan kedua belah pihak. Selain itu petugas mengamankan sajam jenis kapak, parang dan kunci Inggris.

Terkait kejadian ini, Kompol Sudiarta memanggil orangtua dan guru kedua belah pihak yang berseteru itu, Senin siang. Termasuk dari Diknas Denpasar.

“Terkait perilaku anak-anak kita setiap hari harus diarahkan ke arah yang lebih baik supaya bisa bermanfaat untuk keluarga maupun masyarakat,” ujar Sudiarta saat mediasi tersebut.

Lanjut Kapolsek Sudiarta, perilaku seperti ini yang perlu diawasi karena sudah ada rencana atau niat melukai orang lain. Oleh karena itu pihaknya mengundang orangtua, guru maupun dari Diknas Denpasar karena dari kejadian itu ditemukan sajam dan kunci inggris.

Baca juga:  Amankan KTT G20, Sejumlah Polda Bantu Pengamanan

Sementara dari Diknas diwakili Putra Sanjaya mengungkapkan, persoalan tersebut menjadi tanggung jawab orangtua karena waktunya malam hari. Artinya diluar pengawasan pihak sekolah. “Kami dari Diknas sudah menyurati pihak sekolah untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi para siswa pada waktu hari libur,” imbuhnya.

Sementara Wakil Kelian Adat Banjar Batur Sari Kesiman Kertalangu, Dentim, Ketut Sudiana yang turut hadir dalam pertemuan itu meminta agar permasalahan ini jangan diproses secara hukum. Ia berharap lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan karena anak-anak itu generasi masa depan dan bersama-sama saling menjaga. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN