Banjir melanda Jembrana setelah hujan deras pada Senin (16/1) malam. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan rumah di 3 Kecamatan, yakni Negara, Jembrana dan Melaya kebanjiran saat hujan deras, Senin (16/1) malam. Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga hingga selutut orang dewasa.

Selain itu, satu rumah juga dilaporkan tersambar petir di Loloan Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mendata ada 71 rumah yang kebanjiran tersebar di Desa Kaliakah, Samblong Kelurahan Sangkaragung dan Desa Melaya.

Tidak ada korban jiwa, namun petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan upaya penanganan difokuskan evakuasi warga yang rumahnya parah tergenang air. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Selasa (17/1) mengatakan dari pendataan total ada sekitar 71 rumah warga yang tergenangi air akibat hujan deras, Senin sore hingga malam.

Baca juga:  Hujan Lebat, Lansia Penjaga Dam Hilang Terseret Arus

Di Desa Kaliakah wilayah STIT sekitar 50 rumah terendam dengan genangan air setinggi pinggang orang dewasa. Genangan terjadi karena sungai Kaliakah meluap sehingga pembuangan air dari wilayah Baler Bale Agung tidak bisa mengalir ke sungai.

Selanjutnya di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung sedikitnya 15 rumah warga terendam setinggi lutut orang dewasa. “Di sini juga karena meluapnya sungai Samblong, kami melakukan antisipasi bilamana diperlukan evakuasi,” katanya.

Baca juga:  Bau Tak Sedap Sampah di TPSS Gunung Agung Kembali Dikeluhkan

Kemudian banjir di Desa Melaya tepatnya di Banjar Melaya Tengah Kelod terdapat 6 rumah terendam genangan air setinggi diatas lutut orang dewasa. Di lokasi banjir ini genangan juga dipicu luapan sungai, di sisi lain perumahan warga yang terendam berada di dataran rendah. “Korban jiwa nihil, kami melakukan assessment dan pendataan serta mengalokasikan bantuan layanan kebutuhan dasar,” ujar Agus Artana.

Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan rumah warga di wilayah Loloan Timur tersambar petir. Akibatnya selain merusak jaringan listrik juga (listrik mati), sejumlah alat elektronik rusak. “Saya sempat mendengar ledakan, dan lampu mati seketika sekitar jam 6 sore,” ujar Fatmawati (50) pemilik rumah.

Baca juga:  Kasus Meningkat, Empat Modus TPPO Ini Perlu Diwaspadai Masyarakat

Saat petir menyambar rumahnya, ia sedang berjualan di emperan depan rumah. Setelah dicek, selain alat pemancar WiFi, di bagian dapur rumahnya berantakan. Sejumlah alat elektronik seperti magic com, blender meledak termasuk TV rusak.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Kepala Lingkungan Loloan Timur, Muztahiddin begitu menerima informasi adanya rumah disambar petir langsung berkoordinasi dengan PLN. “Sejumlah alat elektronik rusak di rumah warga, tidak ada korban jiwa,” kata dia. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN