DENPASAR, BALIPOST.com – Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali terus mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Sebab, dampaknya mulai dirasakan oleh petani, perajin, sampai ke dunia pariwisata.

Hal ini berkat kerja fokus, tulus, dan lurus Gubernur Koster dalam menggeber Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali; Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/atau Destilasi Khas Bali; Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali; Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali; dan aksi nyata dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster dengan menggelar Pameran IKM Bali Bangkit.

Kerja kolektif yang dipimpin Gubernur Koster berdasarkan semangat Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, kini produk lokal Bali yang bersumber dari alam dan warisan budaya Bali kian mendapatkan tempat yang bermartabat di pasar lokal, nasional, sampai pasar internasional. Terbukti, kepemimpinan Gubernur Koster menjadi inspirasi Marriott Internasional Indonesia dalam memanfaatkan produk lokal Bali.

Karena Gubernur Koster dalam arahannya kepada pelaku pariwisata di Bali meminta dengan tegas sejahterakan petani dan perajin di Bali, yang sejalan dengan pesan Lontar Bhisama Batur Kelawasan yang memberikan tutunan tentang hidup harus saling menghidupi, urip harus saling menguripi, kita harus dekat dengan alam, tidak boleh merusak alam, alam itu ibarat orang tua, harus dijaga dan dipelihara, karena alam menjadi sumber penghidupan.

Perwakilan Marriott International Indonesia, Mr. Oriol Montal yang juga sebagai General Manager The Westin Resort Nusa Dua & Multi Property Vice Presiden Marriott Bali Property dalam pandangannya menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Gubernur Koster yang telah memberikan Marriot Internasional Indonesia. Arahan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Bali (petani dan perajin di Bali) dengan membeli produk lokal Bali sesuai pelaksanaan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

Marriott Internasional Indonesia yang telah memiliki 25 property di Bali, kini memiliki program yang disebut 360 derajat. Dalam program ini terus dikaryakan, dimana 8.000 hotel di seluruh dunia melakukan dukungan terhadap produk lokal.

Atas hal itulah, Marriott Internasional Indonesia sangat terinspirasi dengan program Gubernur Koster yang berjuang menggunakan produk lokal Bali. “Sehingga kami berjumpa dengan Bapak Gubernur Bali di bulan September Tahun 2021 dan mendengar langsung arahan dari Bapak Wayan Koster terkait hal apa yang harus dilakukan Marriot Internasional untuk mendukung kesejahteraan Pulau Bali,” ujar Oriol Montal.

Dua bulan setelah pertemuan itu, dikatakan Marriott Internasional Indonesia berhasil membuat kesepakatan bersama di Jayasabha untuk perjanjian pertama Marriot Internasional Bali Property mendukung dan membeli produk Bali. Seperti, telur Bali, ayam Bali, dan garam Bali. Tidak lama setelah dilakukan perjanjian tersebut, 2 bulan kemudian pada saat perjumpaan dilakukan penandatanganan MoU di Jayasabha, Gubernur Koster lagi memberikan sebuah inspirasi kepada Marriott Internasional Indonesia, yaitu menawarkan Arak Bali. “Setelah itu, kami melakukan launching produk Arak Bali dengan menggunakan bahan-bahan dari produk Arak Bali di The St. Regis Bali Resort. Kami Marriott Internasional melaunching brand Arak Bali yang disebut ‘by Bali for Bali’,” tandasnya.

Pada bulan Agustus, Marriott Internasional juga melanjutkan kerjasama dengan membeli produk lokal Bali, seperti sayur Bali. Bahkan Marriott Internasional berkomitmen melakukan edukasi dan berbagi pengalaman bagi tamu- tamu untuk menikmati makanan, khususnya minuman Arak Bali yang tersedia dalam menu official di seluruh hotel di Bali.

Baca juga:  Rumah Makan Rasa Lombok

Marriot Internasional juga sudah mulai melakukan penjualan produk Endek Bali bekerja sama dengan UMKM di Bali atas bimbingan dari Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. Sehingga produk UMKM di Bali, bisa terjual di hotel- hotel milik Marriot Internasional. “Terinspirasi dari apa yang sudah kami lakukan, maka kami terus menggunakan produk lokal Bali, sehingga pada Presidensi G20 menjadi salah satu kesempatan untuk kami menjual dan memberikan hadiah atau bingkisan berupa produk lokal Bali (Arak Bali dan Endek Bali, red) kepada tamu – tamu VIP yang menginap di hotel kami,” ungkapnya.

Diungkapkan bahwa Marriott Internasional Indonesia mendapatkan produk-produk lokal Bali di Pameran IKM Bali Bangkit.

Sehingga, Marriott Internasional terus berusaha memberikan yang terbaik untuk tamu-tamu yang mengginap di hotel dengan menggunakan produk lokal Bali. Semua ini tidak berhenti sampai disini, Marriot Internasional terus memikirkan apa selanjutnya Marriot Internasional dapat lakukan untuk Pulau Bali. Marriott Internasional Indonesia juga memberikan ‘Feedback’ kepada petani lokal untuk bersama-sama meningkatkan kualitas yang terbaik.

Sehingga, semua dapat bekerjasama yang terbaik untuk diberikan kepada tamu-tamu melalui produk lokal Bali. “Visi Marriott Internasional tidak hanya berusaha mendukung apa yang kami (hotel di Bali, red) support untuk Bali, tetapi kami juga ingin memperluas kerjasama dengan hotel Marriott di luar Bali, bahkan juga bisa Marriott di Internasional untuk Pulau Bali. Terimakasih atas dukungannya Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” tegas Oriol Montal.

Kepemimpinan Gubernur Koster untuk mendorong hotel/restaurant di Bali membeli produk lokal Bali sesuai pelaksanaan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, juga mendapatkan apresiasi dari General Manager The Apurva Kempinski, Mr. Vincent Guironnet. Mr. Vincent Guironnet menyebut sosok Gubernur Koster yang sangat intens berkomunikasi dengan The Apurva Kempinski untuk mendorongnya memanfaatkan produk lokal Bali.

Sehingga, Wayan Koster saat ini menjadi rekan kerja untuk melangkah mengembangkan produk lokal Bali yang digeluti oleh masyarakat petani dan perajin di Bali. Pemanfaatan produk lokal Bali yang telah dilakukan sebelumnya oleh Marriot Internasional Indonesia, juga saat ini The Apurva Kempinski fokus manfaatkan. Sehingga hal ini merupakan sebuah kebahagiaan bisa menggunakan produk lokal Bali.

Apalagi, The Apurva Kempinski sangat senang bisa menggunakan Arak yang telah dikembangkan produknya berkat arahan dari Gubernur Koster. Sehingga, The Apurva Kempinski menggunakan Arak Bali dalam menu Cocktail Arak Bali. Begitu juga Restoran di The Apurva Kempinski telah menggunakan produk lokal dalam menu hotel.

“Jadi kami sangat peduli dan ikut berjuang dengan apa yang telah Bapak Wayan Koster ciptakan untuk Bali dan Indonesia. Hal ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Bali. Jadi kebijakan Bapak Gubernur Bali mendapatkan dukungan penuh dari kami, dan kami akan terus melakukannya hingga ke tahun-tahun berikutnya, terimakasih Gubernur Koster, selamat Tahun Baru 2023 untuk kita semua,” tandas Mr. Vincent Guironnet.

Presiden Komisaris GWK, Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma memberikan rasa hormat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Koster. Karena salah satu produk lokal Bali, yakni Arak Bali telah ditetapkan menjadi pengetahuan tradisional pembuatan Arak Bali dan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia serta telah mendapat Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Ini berkat perhatian luar biasa Gubernur Koster yang dimulai dari keluarnya Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Untuk memperkokoh pelindungan dan pemberdayaan Arak Bali, Gubernur Koster juga telah menetapkan Hari Arak Bali untuk diperingati setiap tahun pada tanggal 29 Januari.

Baca juga:  Hadapi "Price War" di Industri Telko, Ini Jurus Telkomsel

Atas perhatiannya yang totalitas terhadap Arak Bali, dikatakan kini petani dan perajin Arak Bali mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik. Sehingga perjuangan yang diinisiasi oleh Gubernur Koster betul-betul memperhatikan kondisi petani, perajin Arak Bali, dan keberadaan Arak Bali sangat cocok bagi Bali sebagai tujuan wisata utama dunia.

Dimana salah satu yang dibutuhkan dari pariwisata adalah minuman beralkohol, yakni Arak Bali. Ia berharap mudah-mudahan Arak Bali yang diproduksi oleh perajin lokal Bali menjadi pilihan dunia. “Inilah alasan kami di Garuda Wisnu Kencana mengumandangkan Arak For The World, dengan tujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali, salah satunya dengan mendukung kegiatan industri Arak Bali,” ujar Sang Nyoman Suwisma.

Kerja totalitas Gubernur Koster terhadap pemanfaatan produk lokal Bali, juga mendapat apresiasi dari Desa Adat di Bali. Karena kepemimpinan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini terbukti membawa Tenun Endek Bali digunakan oleh Pemimpin Dunia pada Presidensi G20.

Bendesa Madya MDA Kabupaten Klungkung, Dewa Made Tirta mengapresiasi setinggi-tingginya kepemimpinan Gubernur Koster yang betul-betul totalitas memajukan Bali dan isinya melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Sehingga terbukti, pada saat Presidensi G20 yang puncaknya pada tanggal 15 -16 November 2022, Gubernur Koster telah mampu menunjukkan tenunan Endek Bali menjadi dikenal dan dipergunakan oleh tamu yang tidak terbatas dari tamu lokal, tamu Indonesia, namun sampai tamu atau pemimpin di dunia.

Seperti contoh saat Gala Dinner Presidensi G20, semua delegasi dan Pemimpin Dunia menggunakan hasil tenunan Endek Bali. “Inilah sebagai bukti totalitas kepemimpinan Gubernur Bali kita, Bapak Wayan Koster terhadap Bali dan isinya,” tegas Dewa Made Tirta.

Kebijakan Gubernur Koster terhadap Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Industri Lokal Bali sangat dirasakan manfaatnya oleh disaigner muda Bali / pemilik brand Wastara Bali, I Kadek Dode Moneko. Menurutnya, kebijakan pemanfaatan produk lokal Bali sangat bagus dan tepat untuk menumbuhkan rasa cinta dan syukur terhadap warisan kekayaan budaya leluhur Bali.

Selain itu, peningkatan pertumbuhan industri ekonomi kreatif di Bali terus terjadi. “Sekarang, Kain Tenun Endek Bali tidak hanya dapat dijual lembaran begitu saja, namun juga dapat digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai industri kerajinan seperti tas, sandal, sepatu, hingga fashion. Karena desainer, perajin dan pemilik usaha di Bali terus menciptakan ide dan inovasi baru di dalam membuat produk yang kreatif dan imajinatif,” ungkap Dode Moneko.

Sehingga hal ini tentu membuat produk lokal Bali memiliki kualitas yang tidak kalah dalam persaingan di pasar nasional maupun pasar internasional. Sebut saja produk lokal Bali yang sekarang sedang eksis di dunia internasional ialah tenun Endek Bali dan Arak Bali. “Ini merupakan bentuk keberhasilan Gubernur Bali, Wayan Koster yang gigih memperkenalkan produk lokal Bali dalam berbagai kesempatan melalui event nasional dan internasional. Tentunya kebijakan-kebijakan ini memiliki dampak yang sangat signifikan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali,” tandas Dode Moneko.

Apresiasi juga disampaikan oleh Dayu Karang selaku pemilik usaha fashion Body and Mind. Dikatakan, langkah dan upaya Gubernur Koster di dalam memperjuangkan produk lokal Bali agar dimanfaatkan oleh masyarakat mendapat dukungan penuh oleh Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster.

Sehingga kedua pemimpin ini saling bergandengan menciptakan terobosan yang luar biasa. “Saya mengapresiasi dan memuji langkah Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali, Ny. Putri Suastini Koster yang gigih mendorong pemanfaatan produk lokal Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Masuki Era Baru, Ini Rencana Gubernur Koster untuk Pariwisata Bali

Selain membawa dampak positif bagi upaya pelestarian warisan leluhur Bali, kebijakan Gubernur Koster dan Ketua Dekranasda Bali juga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Khususnya mereka yang menggeluti bidang kerajinan tenun dan fashion. Sektor kerajinan disebutkan Dayu Karang sempat mati suri di masa pandemi COVID-19, kini bisa bangkit kembali melalui upaya-upaya nyata yang dilakukan Gubernur Bali.

Bahkan Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster juga tidak pernah lelah mengkampanyekan penggunaan produk tenun lokal Bali dan mendorong kreativitas para desainer fashion lokal untuk merancang busana berbahan tenun tradisional seperti endek. “Dengan demikian, permintaan terhadap kain ini juga meningkat dan itu menguntungkan perajin. Kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster dan Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster karena berkat upaya beliau sektor UKM dan UMKM di Bali bangkit dan menggeliat,” imbuhnya.

Ketut Adi Mariana dari Taksu Design juga mengungkapkan bahwa banyak manfaat yang bisa dirasakan atas kebijakan produk lokal Bali yang diperjuangkan oleh Gubernur Koster bersama Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. “Produk lokal Bali yang terus dipromosikan oleh Bapak Gubernur dan Ibu Ketua Dekranasda Bali sangat membantu kita di IKM. Bahkan pemutaran ekonomi Bali juga kian kami rasakan, karena permintaan pesanan terhadap produk lokal seperti Tenun Endek Bali sampai saat ini terus meningkat, sehingga secara otomatis para pelaku IKM membuka lapangan pekerjaan dan ini memberikan dampak kesejahteraan terhadap masyarakat,” kata Ketut Mariana.

Dikatakan, para pelaku IKM sangat bersyukur dan bangga atas hadirnya pemimpin Era Baru sekelas Wayan Koster. Banyak kebijakan yang berdampak positif bisa dirasakan. Seperti mendapatkan fasilitas pameran gratis yang diadakan di berbagai acara dan kegiatan yang mengarah ke kemajuan kualitas produk. Begitu pula saat pandemi Covid-19, para pelaku IKM tidak pernah menyangka adanya fasilitas Pameran Bali Bangkit yang diadakan oleh Dekranasda Bali. Sehingga hal ini benar-benar sangat membantu secara ekonomi dan produk kita semakin dikenal banyak orang.

“Atas kebijakan dari Bapak Gubernur Wayan Koster dan bimbingan serta binaan dari Ibu Putri Koster kami ucapkan banyak terimakasih, karena produk lokal yang kita produksi semakin mengeliat dan produk busana Adat Bali maupun Endek Bali juga kian diminati sebagai pakian resmi perkantoran,” tandasnya

Pameran IKM Bali Bangkit yang diselenggarakan secara berkelanjutan oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster berkat dukungan Gubernur Bali, Wayan Koster juga mendapat apresiasi dari designer berbakat asal Bali, Komang Damayanti yang memiliki brand Lusi Damai. Karena kebijakan yang pro terhadap pemanfaatan produk lokal Bali, telah memberi dampak terhadap kemajuan produksi produk lokal Bali, yang tidak hanya dimanfaatkan produknya oleh masyarakat Bali, namun kian dikenal sampai ke kancah internasional.

“Seperti Endek Bali misalnya, yang sangat luar biasa produksinya. Tentu ini bukan perjuangan yang mudah dilakukan oleh Bapak Gubernur Wayan Koster bersama Ibu Putri Koster di Dekranasda Bali, karena kedua pemimpin ini tanpa lelah mempromosikan produk lokal Bali ke masyarakat, selain untuk kesejahteraan masyarakat, perjuangan yang dilakukan Bapak Gubernur dan Ibu Putri Koster juga sebagai upaya untuk menyelamatkan serta melestarikan kearifan lokal Bali yang adiluhung,” pungkas Komang Damayanti.

Ia meyakinkan dengan dukungan penuh yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Bali seperti sekarang ini, serta usaha bersama, Bali akan menjadi salah satu kiblat mode tenun di Indonesia. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN