Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata InJourney Dony Oskaria (kanan) dalam Indonesia Tourism Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Kawasan Ekonomi Kesehatan (KEK) Sanur Bali diharapkan beroperasi pada kuartal pertama tahun depan. Harapan tersebut datang dari Holding BUMN sektor pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

“Kita harapkan KEK Sanur ini akan selesai pada November tahun ini dan dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2024,” ujar Direktur Utama InJourney Dony Oskaria dalam Indonesia Tourism Outlook 2023 di Jakarta, dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (18/1).

Dony mengatakan, InJourney mengembangkan kawasan ekonomi kesehatan seluas 43 hektar di Bali dengan Mayo Clinic. Ini akan menjadi suatu warisan atau legacy yang luar biasa dari pemerintah.

Baca juga:  Erick Thohir Ungkap Alasan Pembangunan KEK Kesehatan di Sanur

Di dalamnya nanti akan terdapat rumah sakit dan klinik bertaraf internasional yang bekerja sama dengan Mayo Clinic Amerika Serikat. Kemudian juga KEK Sanur itu akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas kesehatan berstandar internasional nasional lainnya yakni surgery clinic dari Korea Selatan, fertility clinic dari Australia, immunology technology Jepang, retirement home dari Korea Selatan.

“Kita akan memiliki convention hall terbesar yang sedang dibangun di KEK Sanur dan diharapkan pada Agustus tahun ini bisa selesai,” kata Dony.

InJourney juga akan membangun 1.000 kamar hotel di dalam KEK Sanur sebagai kawasan pariwisata kesehatan.

Baca juga:  Pasca Kabur Dari PN Denpasar, Semua Tahanan Harus Diborgol

KEK Sanur akan menjadi kawasan pariwisata kesehatan atau tourism health pertama di Indonesia pertama di Indonesia, karena terdapat dua juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dan menghabiskan Rp97,5 triliun devisa Indonesia. “Inilah yang diminta bapak Presiden RI Joko Widodo untuk kita InJourney menahan hal tersebut untuk tidak keluar,” kata Dony.

KEK Sanur ini akan menjadi peluang luar biasa bagi mereka yang bergerak di bidang pariwisata. Selain itu dampaknya akan sangat signifikan bagi Bali.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir optimistis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal.

Baca juga:  Menko Marves Tinjau Progress KEK Sanur

Di kawasan yang dibangun berdasarkan visi pariwisata Presiden pertama Soekarno untuk memajukan Indonesia di panggung turisme internasional itu, tengah ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

Setelah beroperasi penuh yang dijadwalkan selesai di 2024, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja. Pada 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga 1,28 miliar dollar AS, atau Rp 19,6 triliun. Total investasi untuk membangun KEK Sanur mencapai Rp 10,2 triliun. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN