DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah kebijakan yang dilakukan Desa Adat Panjer, Denpasar Selatan sejatinya sudah mengarah ada program yang diharapkan Gubernur Bali Wayan Koster melalui program pembangunan Semesta Berencana. Mengingat, sejak lama Panjer dengan sembilan banjar adat ini sudah melakukan penataan di berbagai bidang, baik menyangkut parhyangan, pawongan dan palemahan.
Kini, setelah komitmen tersebut lebih jelas dan ada payung hukumnya berupa perda, semua kegiatan yang dilakukan desa adat dipastikan lebih fokus dan terarah. Bendesa Adat Panjer, A.A. Ketut Oka Adnyana, SST., M.Si., yang dikonfirmasi, Rabu (18/1) mengatakan, apa yang dilakukan desa adatnya sejatinya sudah sejalan dengan program yang digulirkan Gubernur Bali Wayan Koster.
Karena pihaknya sudah sejak lama telah melakukan berbagai penataan di bidang parhyangan, pawongan dan palemahan. Setelah sebelumnya melakukan penataan parahyangan, palemahan, dan pawongan, kini mulai menggarap sektor ekonomi desa sesuai dengan yang diharapkan oleh Gubernur dalam konteks penataan ekonomi desa adat, yakni pengembangan Bupda (baga utsaha padruen desa adat). “Bupda ini digarap berkaitan dengan badan usaha yang sudah ada, seperti pasar dan LPD. Sedangkan unit-unit lain yang dikelola seperti parkir serta kegiatan lainnya yang serupa,” katanya.
Prestasi yang telah dilakukan selama ini, yakni Panjer sudah mampu mengelola pasar tradisional menjadi pasar yang berstandar SNI. Pasar ini juga sudah mendapat bantuan dana revitalisasi dari Kementerian Perdagangan RI. Mengingat, pasar rakyat (tradisional) merupakan aspek penting dalam sistem perdagangan nasional.
Baru-baru ini, Desa Adat Panjer juga mampu melakukan pembangunan gedung baru LPD. Pamelaspasan gedung baru ini dilakukan belum lama ini. Hadir dalam upacara tersebut, Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa. Kadek Agus memberikan apresiasi terhadap LPD Panjer, karena dalam masa pandemi Covid-19 ini masih dapat membantu perekonomian masyarakatnya di wilayah lingkungan Panjer. Adanya gedung baru ini, merupakan suatu komitmen LPD Panjer dalam mempercepat pelayanan terhadap warganya yakni, peningkatan kualitas pelayanan.
“LPD Panjer ini saya sangat apresiasi. Pengelolaan LPD Panjer ini sudah sangat profesional dan saya mengucapkan terimakasih karena dengan keberadaan LPD sangat membantu pemerintah dan masyarakat tentunya dalam menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata Arya Wibawa.
Sementara Kepala LPD Desa Adat Panjer, A.A. Kompyang Gede Adnyana, mengatakan, upacara pamlaspasan dan peresmian ini menjadi akhir dari proses pembangunan yang telah dimulai pada Juli 2021 lalu. Pembangunan gedung berlantai 4 di atas lahan seluas 2 are ini menghabiskan anggaran fisik sekitar Rp5 miliar dan lahan Rp1,6 miliar. “Untuk tanah itu milik desa adat. Kami (LPD) pada proses pembangunan fisik,” ungkapnya. (Asmara Putera/balipost)