Objek Pesona Bukit Lempuyang di Desa Adat Purwayu, Kecamatan Abang, Karangasem bakal ditutup sementara. Penutupan itu dilakukan karena akan digelar upacara Pujawali di area Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pura merupakan tempat ibadah agama Hindu di Indonesia. Bali sebagai pulau yang masyarakatnya mayoritas Hindu memiliki banyak pura, sehingga dijuluki “Pulau Seribu Pura”.

Dari semua pura yang ada, dikenal enam pura utama yang disebut Sad Kahyangan Jagat, yang merupakan sendi-sendi pulau Bali yang menjaga sembilan arah mata angin. Berikut merupakan Pura Sad Kahyangan Jagat yang ada di Bali, bagi kalian yang belum tahu :

1. Pura Besakih

Pura Besakih merupakan sebuah komplek pura terbesar yang berlokasi di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pura ini merupakan pusat dari seluruh pura yang ada di Bali.

Di antara semua pura yang ada di kompleks Pura Besakih, Pura Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya, dan merupakan pusat semua pura yang ada di kompleks tersebut.

Baca juga:  Hari Pertama Larangan Mudik Berlaku, Ratusan Pemudik Dipulangkan

Di Pura Penataran Agung terdapat tiga pelinggih utama yang disebut Padma Tiga yang merupakan siimbol stana Tri Purusha, yaitu Siwa, Sada Siwa, dan Parama Siwa.

2. Pura Lempuyang Luhur

Pura Lempuyang terletak di lereng Gunung Lempuyang di Karangasem, Bali. Pura ini merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan di Bali, tempat memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Iswara. Selain Pura Lempuyang Luhur, terdapat beberapa pura yang ada di kompleks Gunung Lempuyang yang masing-masing menandai delapan arah mata angin utama. Pura Lempuyang Luhur mewakili arah timur dan warna putih yang dikaitkan dengan Dewa Iswara.

3. Pura Goa Lawah

Pura Goa Lawah berlokasi di Desa Pasinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupatten Klungkung. Seperti namanya, pura ini dikenal karena adanya sebuah gua pada bagian utama pura yang di dalamnya terdapat sekumpulan kelelawar. Pura ini berdiri di wilayah pertemuan antara pantai dan perbukitan dengan sebuah gua yang dihuni beribu-ribu kelelawar. Dalam Lontar Padma Bhuwana, disebutkan bahwa pura ini merupakan tempat berstananya Dewa Maheswara dan Sanghyang Basukih dengan fungsi sebagai pusat nyegara gunung.

Baca juga:  Pariwisata Budaya Ramah pada Semua Makhluk

4. Pura Uluwatu

Berlokasi di wilayah Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pura ini terletak di ujung barat daya Pulau Bali, di atas anjungan batu karang uang terjal dan tinggi. Pura Uluwatu memiliki beberapa pura pesanakan yang erat kaitannya dengan pura induk, yaitu Pura Bajurit, Pura Pererepan, Pura Kulat, Pura Dalem Selonding, dan Pura Dalem Pengleburan. Manifestasi Tuhan yang dipuja di pura ini adalah Dewa Rudra.

5. Pura Batukaru

Berlokasi di Kabupaten Tabanan, pura ini merupakan tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Mahadewa yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan air secara benar. Selain terdapat bangunan utama, di sebelah timur pura ini juga terdapat sumber mata air yang terdiri atas dua bagian, yaitu di jeroan pura yang digunakan untuk tirta dan bagian lainnya untuk kepentingan mandi dan cuci muka sebelum melakukan persembahyangan.

Baca juga:  Belum Dipanggil Pelatnas Kejuaraan Dunia, Anom dan Nyeneng Masih Berlatih Mandiri

6. Pura Pusering Jagat

Pura Pusering Jagat yang berarti pusat semesta, berlokasi di Desa Pejeng Gianyar yang dulunya merupakan pusat kerjaan Bali kuno. Di pura ini terdapat peninggalan kuni berbentuk bejana yang disebut sangku sudamala yang melambangkan limpahan air suci untuk kehidupan. Pura ini termasuk satu dari Pura Sad Kahyangan Jagat yang berlokasi di tengah-tengah, dimana tengah dalam kosmologi Hindu adalah stana Dewa Siwa. (kmb/balipost)

BAGIKAN