Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam webinar ekonomi nasional, Minggu (22/1/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah akan terus menjaga tren pemulihan ekonomi nasional di tengah risiko resesi global. “Kita akan jaga perekonomian yang tumbuh tinggi agar tetap bertahan pada 2023. Kita akan tetap menjaga faktor-faktor yang mendukung perekonomian nasional, salah satunya konsumsi,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam webinar ekonomi nasional yang dipantau di Jakarta, Minggu (22/1).

Untuk menjaga konsumsi masyarakat, pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp 104 triliun untuk program ketahanan pangan guna menjaga harga pangan agar tidak mengalami inflasi yang terlalu tinggi. Sri Mulyani berharap berbagai riset dapat dilakukan baik oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun oleh institusi riset lain untuk meningkatkan produktivitas bahan pangan, baik dari sisi pembibitan, pemupukan, dan pengairan.

Baca juga:  Menkeu Imbau Pelaku Industri Tidak Eksploitasi Konsumen

Selain itu, pemerintah juga menjaga daya beli masyarakat rentan melalui program-program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan, pemberian sembako, dan penyaluran subsidi, termasuk subsidi energi yang harganya mengalami kenaikan signifikan di 2022.

“Kita menjaga daya beli masyarakat sampai subsidi naik tiga kali lipat. Keuangan negara harus sehat agar bisa menjaga masyarakat, jadi untuk inflasi saja, kita melakukan banyak hal,” ucapnya.

Baca juga:  Tak Sehat, Rangkap Jabatan Menkeu

Pemerintah juga meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi menjadi senilai Rp370 triliun dengan suku bunga rendah hingga 3 persen.

“Kita akan terus menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” ucapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN