Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dengan menggunakan busana adat Bali menyambut kedatangan perdana 216 wisatawan China pasca pandemi Covid-19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Minggu (22/1). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dengan menggunakan busana adat Bali menyambut kedatangan perdana 216 wisatawan China pasca pandemi Covid-19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Minggu (22/1). Kedatangan wisatawan China ini setelah terbang dari Shenzhen, Kota Tiongkok dengan menggunakan Charter Flight Lion Air JT 2648.

Konsul Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China (RRC) di Denpasar-Bali, Zhu Xinglong, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Ni Made Ayu Marthini, GM Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, Kadis Kominfos Bali, Gede Pramana dan Kadis Perhubungan Bali, IGW Samsi Gunarta turut juga menyambut kedatangan 216 wisatawan China di Pulau Bali yang terdiri dari 197 dewasa, 17 anak-anak dan 2 balita itu yang diiringi dengan sambutan Tari Pendet.

Gubernur Koster menyampaikan, dengan hadirnya wisatawan Tiongkok ke Bali, diyakini pariwisata Bali akan bangkit. Diharapkan, kunjungan pariwisata ini terus berlanjut dan terus bertambah sampai bulan Desember 2023. “Saya perlu menyampaikan juga, bahwa pada tanggal 16 November 2022 yang lalu pada saat melepas Yang Mulia Presiden China, Bapak Xi Jinping, saya sempat bicara dengan beliau untuk segera membuka dan mengijinkan wisatawan Tiongkok berkunjung ke Bali. Pada saat itu, beliau merespon dengan menyampaikan ke saya, ‘Bapak Gubernur, saya memperhatikan usulan sapak dan akan saya putuskan pada hari yang tepat,” cerita Gubernur Koster saat melakukan komunikasi dengan Presiden China, Xi Jinping.

Baca juga:  Dugaan Upaya Penculikan Merebak, Kapolres Karangasem Minta Ortu Tingkatkan Pengawasan

Gubernur Koster menjelaskan, pada situasi normal tahun 2019, jumlah wisatawan dari Tiongkok itu mencapai 1,2 juta orang atau nomor 2 dibandingkan dengan wisatawan Australia yang jumlahnya mencapai 1,3 juta orang. Tetapi sebelum tahun 2019, wisatawan Tiongkok lebih banyak dari pada wisatawan Australia.

“Mudah-mudahan tahun ini menjadi momentum bangkitnya pariwisata Bali. Dimana pada tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 6,3 juta orang. Kemudian di tahun 2022 pasca pandemi Covid-19, tercatat mulai bulan Juli 2022 telah menunjukkan peningkatan secara bertahap sampai bulan Desember 2022 yang mencapai 2 juta orang atau kira-kira baru mencapai 37 persen dari situasi normalnya,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya berdoa semoga tahun 2023 bisa mencapai target. Paling tidak 4,5 juta wisatawan atau lebih dari 70 persen wisatawan bisa berkunjung ke Bali. “Mari kita bekerja keras bersama Pemerintah Pusat, Kementrian Pariwisata, Kementrian Perhubungan, Kementrian Hukum dan HAM, Pemerintah Provinsi Bali, dan juga tentunya pihak maskapai agar memberikan pelayanan terbaik untuk para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dengan kualitas layanan yang prima,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Baca juga:  SMPN 13 Denpasar Terima Siswa Tahun Ini, Pembangunan Gedung Segera Dimulai

Konjen RRC di Denpasar, Zhu Xinglong menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang telah memberikan sambutan hangat kepada masyarakat Tiongkok bertepatan pada Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili. “Saya meyakini kunjungan wisatawan China akan meningkat ke Bali, karena pada tanggal 20 Januari 2023 yang lalu, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok telah mengumumkan bahwa mulai 6 Februari 2023 mendatang akan ada proyek percontohan perjalanan wisatawan Tiongkok secara berkelompok ke luar negeri,” ujarnya.

Dikatakan, bahwa Indonesia menjadi sebagai salah satu dari 20 negara yang telah didaftarkan sebagai proyek percontohan perjalanan wisatawan Tiongkok dengan melihat situasi pandemi global yang semakin membaik. “Jadi keinginan Tiongkok untuk berkunjung ke luar negeri semakin besar, jumlah pesawat langsung dari Tiongkok menuju Bali juga akan meningkat secara bertahap, sehingga Saya yakin wisatawan Tiongkok ke Bali akan semakin ramai dan paruh kedua tahun 2023 akan kembali seperti periode yang sama di tahun 2019,” tandas Zhu Xinglong.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI, Ni Made Ayu Marthini menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster beserta jajarannya yang telah menyambut charter flight perdana rombongan wisatawan China ke Bali. Diharapkan, kedatangan wisatawan China menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata Indonesia, khususnya Bali sebagai pintu gerbang utama pariwisata dunia. “Tahun ini, Kemenparekraf telah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia, khususnya Bali dengan angka 250.300 orang. Tetapi Bapak Konjen Zhu Xinglong tadi menyampaikan bisa naik lagi kunjungannya. Jadi astungkara, semoga dengan kerja bersama ini, kita bisa meningkatkan kunjungan pariwisata seperti sebelum Pandemi Covid-19,” ujarnya.

Baca juga:  Hama Mengganas, Hektaran Lahan Padi Rusak

Wisman China, Lee Xen dari Shenzhen, Tiongkok menyempatkan waktu berbincang dengan Gubernur Koster dengan menyampaikan bahwa dirinya sudah beberapa berkunjung ke Bali, seperti ke Ubud di Gianyar, ke Nusa Penida di Klungkung, dan ke Pantai Kuta di Badung. “Dan sekarang saya mau ke Lovina di Buleleng untuk melihat lumba-lumba. Bagi saya, Bali adalah tempat yang sangat indah dan selama di Bali saya sangat suka dengan budaya-nya yang lengkap dengan hotel mewah, dan makanan yang lezat,” kata Lee Xen seraya menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Koster yang telah memanjakan kami dengan fasilitas infrastruktur pariwisata berupa pelabuhan yang sangat bagus terbaik di Indonesia, seperti Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung. (kmb/balipost)

BAGIKAN