MANGUPURA, BALIPOST.com – Sanggar Seni Pancer Langiit menggelar pementasan seni yang berjudul “Maha Awidya” bertempat di Puri Rangki, Abianbase, Mengwi, Sabtu (21/1) malam. Pertunjukan seni dan tabuh ini dikemas dengan sangat apik.
Meskipun pementasan dilakukan di beberapa stage, namun alur ceritanya sangat mengalir dan menjadi satu kesatuan yang utuh. Maha Awidya berkisah tentang pencarian ilmu pengetahuan yang sangat mulia.
Penanggung Jawab Sanggar Seni Pancer Langiit, Anak Agung Gede Agung Rahma Putra menyampaikan, bahwa dipilihnya Puri Rangki sebagai tempat pertunjukan, karena memiliki taksu dan aura yang berbeda sehingga para penonton sangat merasakan vibrasi dari tempat ini. Diceritakan dulu pada 2013 pihaknya pernah melakukan pementasan di Puri Rangki.
Ia menjelaskan Pancer Langiit memang memiliki dua konsep pertunjukan yaitu pelestarian dan pengembangan. Pelestarian sebagai suatu identitas kita yang harus dipertahankan dan pengembangan sebagai suatu kreatifitas yang harus digali terus menerus.
Dari pertunjukan ini diharapkan dapat dijadikan agenda rutin sehingga dapat menjadi daya tarik pariwisata. Pihaknya mencoba menawarkan suatu konsep pertunjukan baru bernuansa Bali untuk menarik kunjungan wisatawan.
Sementara itu, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa yang mewakili Bupati Badung, Giri Prasta, sangat mengapresiasi pementasan pertunjukan seni yang berjudul “Maha Awidya” yang diselenggarakan oleh Sanggar Seni Pancer Langiit. Guna mendukung kegiatan tersebut Sekda Adi Arnawa menyerahkan bantuan sebesar 30 juta rupiah.
Pertunjukan tersebut juga dihadiri oleh Kadis Kebudayaan I Gede Eka Sudarwitha, Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Perwakilan Dinas Pariwisata, Penglingsir Puri Abianbase dan Puri Rangki serta pemerhati seni. Pihaknya, atas nama Pemkab Badung menyambut baik dan mengapresiasi pertunjukan yang sangat kreatif dan luar biasa dari Sanggar Seni Pancer Langiit. Dan kami pemerintah akan selalu mensuport setiap kegiatan apapun, terlebih dalam upaya pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Badung.
Sekda Adi Arnawa tidak menyangka pertunjukan seni dan tabuh ini dikemas dengan sangat apik. Meskipun pementasan dilakukan di beberapa stage, namun alur ceritanya sangat mengalir dan menjadi satu kesatuan yang utuh dikemas dalam cerita Maha Awidya yakni ilmu pengetahuan yang sangat mulia.
“Awalnya kami membayangkan menonton pertunjukan dalam satu stage, namun kami kaget ketika seolah-olah langsung diajak dalam pertunjukan tersebut, ditambah suasana Puri Rangki yang begitu klasik. Ini pertunjukan yang luar biasa, tidak terlepas dari ide kreatif dari penanggung jawab dan pengurus Sanggar Seni Pancer Langiit,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pertunjukan ini akan memberikan kontribusi besar bagi pariwisata di badung, serta mampu menjaga pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Badung. (Parwata/balipost)