Warga keturunan tionghoa menggelar parade tahun baru Imlek 2574 di Jalan Gajah Mada, Denpasar, Senin (23/1). Kirab yang digelar berkonsep akulturasi budaya Bali Tionghoa ini bertujuan untuk kerahayuan jagad. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian perayaan Imlek 2574 digelar sejumlah kegiatan di kawasan Jalan Gajah Mada pada Senin (23/1). Kegiatan mulai dari persembahyangan hingga penyalaan petasan di simpang Jalan Gajah Mada-Jalan Kartini.

Kegiatan ini mendapat sambutan yang meriah dari warga Denpasar. Mereka memadati jalur pawai dari pelataran Pasar Badung hingga Patung Catur Muka, Denpasar.

Kegiatan perayaan Imlek tahun ini diawali dengan ritual di Palinggih Ratu Gede Syah Bandar di Puri Jro Kuta. Ritual ini dipimpin Jro Mangku Kuning. Selanjutnya dilanjutkan ritual di palinggih Dewi Kwan Im di Pura Taman Sari, yang dipimpin Jro Mangku Ratu Ayu.

Baca juga:  Kota-kota di Indonesia Tak Punya Bentuk Jelas

Setelah dilakukan ritual, kemudian dilanjutkan dengan prosesi parade yang diawali di Konco Sing Bie Bio Jalan Kartini. Setelah itu, dilakukan doa bersama yang dipimpin Jro Mangku Istri Konco dan tim.

Setelah doa di tempat itu, kemudian dilakukan parade menuju depan Pura Desa (pelataran Pasar Badung). Setelah itu, parade kembali ke Catur Muka dan kembali menuju pelataran Pasar Badung tempat dilangsungkan pertunjukan seni.

Baca juga:  17 Pebiliar Putri Marakkan Piala Kartini

Jero Gede Kuning yang merupakan pendiri Kelenteng Sing Bie di kawasa Jalan Gajah Mada Denpasar mengatakan sebelum melakukan parade terlebih dahulu dilakukan persembahyangan di pura dan puri. “Kami sembahyang dahulu ke Puri Jero Kuta dan Pura Taman Sari,” kata Jero Gede Kuning.

Kemudian dilanjutkan ngelawang atau kirab untuk kerahayuan jagat dari Kelenteng Sing Bie menuju Jalan Gajah Mada. (Asmara Putera/Balipost)

Baca juga:  Pedestrian di Kawasan 'Heritage' Rusak di Sejumlah Titik
BAGIKAN