Ketut Kayana. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Bangli mendata desa-desa tua di Bangli. Dari empat kecamatan yang ada, keberadaan desa tua paling banyak di Kecamatan Kintamani.

Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli Ketut Kayana mengungkapkan pendataan desa-desa tua dilakukan dalam rangka pelestarian. Dalam pendataan pihaknya juga mendokumentasikan kearifan lokal dan keunikan yang dimiliki masing-masing desa.

Hasilnya dituangkan dalam bentuk buku. “Jadi kita punya gambaran seperti apa gambaran dan keunikan desa tua yang ada di Bangli,” ungkap Kayana, Senin (23/1).

Baca juga:  Tinjau Lokasi Bencana di Tabanan, Gubernur Koster Pastikan Korban Terpenuhi Pasokan Pangan

Menurutnya pendataan dan pendokumentasian perlu dilakukan karena bukan tidak mungkin di kemudian hari, keunikan dan nilai-nilai “ketuaan” yang dimiliki desa itu hilang karena tergerus modernisasi.

Dikatakan bahwa Bangli menjadi kabupaten di Bali yang memiliki desa tua paling banyak. Terutama di Kecamatan Kintamani. Sejauh ini pihaknya baru berhasil mendata 17 desa tua di Bangli. Pendataan masih terus berjalan.

Mantan Bendesa Desa Adat Sala, Susut itu mengungkapkan salah satu hal yang masih dijaga dan dilestarikan desa tua di Bangli yakni sistem pemerintahan hulu apad. Menurutnya semua kearifan lokal yang dimiliki desa tua perlu dipertahankan.

Baca juga:  Sebelum Deportasi, Bule Perempuan Pose Bugil di Pohon Sakral Kembali Kunjungi Pura Babakan

Dalam setiap kesempatan pihaknya mengaku selalu memberikan pembinaan dan menyarankan masyarakat desa tua di Bangli agar tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal dan keunikan yang dimiliki. Kalaupun ada yang mau dihilangkan, harus dipikirkan matang-matang. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN