MANGUPURA, BALIPOST.com – Kondisi sampah kiriman di kawasan pantai di barat Badung, kini mulai mereda. Meski demikian, potensi sampah kiriman belum berakhir.
Dari pantauan di sepanjang kawasan pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita), kondisi sampah kiriman sudah bersih. Sampah yang terkumpul di Stopover (STO) Legian, mulai diangkut.
Menurut Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana, dari sejak awal munculnya sampah kiriman di pantai Barat Badung, pada akhir Oktober 2022, pihaknya telah berjibaku membersihkan gempuran sampah kiriman ini. Bahkan, jumlah sampah yang telah dibersihkan, cukup banyak, hingga mencapai 1000 ton lebih. “Untuk sampah yang terkumpul di STO Legian saja, kurang lebih 150 truk (300 ton),” katanya, Rabu (25/1).
Dikatakan, dari total sampah kiriman yang dibersihkan, sebagian besar merupakan sampah jenis ranting dan kayu. Namun saat awal 2023, sampah yang menepi berupa sampah plastik. “Dari semua sampah yang dibersihkan itu, untuk sampah berupa Ranting dan batang kayu, dibawa ke Samtaku Jimbaran untuk diolah menjadi karbon aktif. Sementara, untuk jenis sampah campuran, dibawa ke TPA,” bebernya.
Lebih lanjut dikatakan, sejak seminggu terakhir, pihaknya telah melakukan pengangkutan dari STO Batubelig, Petitenget, Legian, dan Kuta. Untuk pembersihan sampah yang ada di STO ini, diturunkan tenaga penyapuan, sekitar 400 orang, dengan mengerahkan alat berat sebanyak 4 unit, dan barber beach cleaner 3 unit.
“Perkiraan sampah masih ada sampai bulan Maret. Tapi beberapa hari terakhir sudah agak mereda intensitasnya. Kebanyakan sekarang yang muncul plastik dan rumput laut. Ya team kami tetap melakukan atensi setiap hari sampai sampah benar-benar habis,” ucpanya. (Yudi Karnaedi/balipost)