Kawasan Besakih. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Seluruh  bangunan yang saat ini masih dalam proses penataan untuk pengelolaan manajemen nantinya bakal diserahkan langsung ke pihak Desa Adat Besakih. Hal itu ditegaskan Gubernur Wayan Koster saat kunjungan kerja di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Karangasem, Rabu (25/1).

Koster mengatakan, nantinya untuk pengelolaan terkait semua aset yang ada sepenuhnya diserahkan ke Desa Adat Besakih. Karena semua aset itu akan dihibahkan ke Desa Adat. “Sejatinya itu merupakan aset milik Provinsi Bali, tapi nanti semua pengelolaannya itu akan diserahkan semuanya ke Desa Adat Besakih,” tegasnya.

Baca juga:  Batam Dikepung Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia

Menurut, Koster, nantinya Besakih juga tidak diperkenankan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karangasem. Untuk itu, ubah lagi dalam peraturan nanti di Kabupaten Karangasem. “Jangan lagi Besakih dijadikan untuk mendapatkan PAD. Cari PAD di luar Besakih, Astungkara akan dapat, intinya jangan cari PAD di Besakih,” pinta Koster.

Dia menjelaskan, hingga saat ini pengerjaan proyek masih dalam proses penyelesaian. Dan pihaknya berharap Maret 2023 ini pembangunan sudah dapat dituntaskan, sehingga segera bisa dimanfaatkan nantinya. “Kita harap, Maret sudah selesai dan bisa diresmikan. Rencananya peresmian akan langsung dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dengan begitu, awal April parkir dan yang lainnya bisa digunakan karena akan berlangsung Karya Ida Bhatara Turun Kabeh,” harapnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Ingin Pembangunan Selaras antara Sekala dan Niskala

Dia menjelaskan, untuk pengelolaan tersebut nantinya, pihaknya bakal mencari orang-orang profesional yang mau ngayah di Besakih nantinya. Bahkan, untuk pengelolaan itu pihaknya sudah memiliki orangnya dan dia mau ngayah di Besakih. “Yang bersangkutan sudah mau ngayah, dia siap duduk di sana,” jelasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya juga akan memanfaatkan SDM lokal asli dari Desa Besakih di dalam pengelolaan tersebut. Bila ada isu yang mengatakan, kalau dalam pengurusan itu tidak melibatkan orang Besakih itu tidak benar.

Baca juga:  Transmisi Lokal Makin Banyak, 5 Kabupaten Alami Penambahan Warga Terjangkit COVID-19

“Semua orang-orang yang saat ini duduk di kepengurusan MO Besakih semuanya akan dipakai lagi. Bahkan nanti juga akan kembali merekrut petugas untuk yang lain-lainnya,” pungkasnya. (Eka Parananda/Balipost)

 

BAGIKAN