JAKARTA, BALIPOST.com – Masyarakat yang usai melakukan vaksinasi COVID-19 termasuk penguat atau booster kedua, agar beristirahat cukup sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas.
“Efek vaksin bagi orang-orang tertentu kalau ada ya mungkin itu harus cukup istirahat, supaya efek itu tidak sangat mengganggu aktivitas. Jadi, saya sudah vaksin dua kali booster, tidak ada masalah apa-apa,” kata Pakar kesehatan Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, sekaligus Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (26/1)
Berbicara mengenai kekebalan tubuh, menurut Prof Ali, maka kuncinya terkait beberapa mineral, protein dan vitamin termasuk vitamin C yang sering disebut-sebut sebagai peningkat ketahanan tubuh itu. Mineral yang dikatakan berfungsi untuk kekebalan tubuh antara lain zink, zat besi dan selenium. “Oleh karena itu yang penting diperhatikan dalam mempertahankan kekebalan tubuh yakni konsumsi protein, vitamin dan mineral,” kata dia.
Prof Ali mengatakan, mineral yang baik berasal dari pangan hewani, sementara vitamin banyak dari pangan nabati seperti buah-buahan dan sayuran. “Intinya kalau kita makan vitamin, buah sayur cukup. Orang Indonesia itu makan buah sayur 100 gram, anjuran WHO 400 gram berarti hanya baru 25 persen,” kata dia.
Dia mencatat, berkaca pada survei masa pandemi COVID-19, belanja sayuran dan buah pada masyarakat meningkat dibandingkan sebelum COVID-19. Ini, sambung dia, menandakan masyarakat sudah menyadari manfaat buah dan sayuran bagi kesehatan.
“Tetapi ini hanya persoalan perilaku karena kita bisa mengatakan sayur itu murah meriah. Tetapi buah mungkin mahal, tetapi buah apa dulu. Kalau pepaya biasa saja dan itu enak, semua orang bisa. Lansia bisa, anak-anak bisa, mengupasnya tidak susah-susah,” ujar dia.
Prof Ali menyarankan orang-orang mengonsumsi buah dan sayur di setiap waktu makan, serta konsumsi makanan bergizi seimbang.
Sebelumnya, Pemerintah memulai program vaksinasi booster kedua COVID-19 bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas pada 24 Januari 2023 di seluruh Indonesia. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi ini guna menambah kewaspadaan atas kemunculan subvarian XBB 1.5 atau dikenal sebagai Omicron Kraken. (Kmb/Balipost)