MANGUPURA, BALIPOST.com – Maraknya kafe di wilayah Mengwi dan Kuta Utara dikeluhkan masyarakat. Terutama terkait suara musiknya yang membuat warga di sekitarnya sangat terganggu. Hal ini terungkap saat program Jumat Curhat yang dilaksanakan Kapolsek Mengwi Kompol Nyoman Darsana dan Kapolsek Kuta Utara Kompol Made Pramasetia, Jumat (27/1).
Kapolsek Kuta Utara Kompol Made Pramasetia melaksanakan Jumat Curhat di Pasar Kuwum, Kelurahan Kerobokan Kelod. “Kami akan tampung seluruh keluhan atau masukan masyarakat terkait gangguan kamtibmas. Selain itu berusaha memberikan solusi dan pemecahan permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Warga yang hadir dalam kegiatan itu menyoroti minimnya lampu penerangan dan CCTV. Di samping itu banyak jalan alternatif berpotensi digunakan pelaku kejahatan melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Yang sangat menganggu warga di sana adalah suara musik keras tengah malam dari tempat tempat hiburan. Di wilayah itu juga pernah terjadi pencurian beras tiga karung milik pedagang. Yang membuat warga gelisah yakni adanya peredaran narkoba.
Menanggapi keluhan warga tersebut, Kompol Pramasetia mengatakan, terkait minimnya lampu penerangan, CCTV, suara musik, pencurian di Pasar Kuwum dan peredaran narkoba akan segera ditindaklanjuti. “Masalah yang bukan menjadi kewenangan kami upayakan mempercepat proses penanganannya berkoordinasi dengan Pemda Badung,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Mengwi Kompol Darsana menggelar Jumat Curhat di Banjar Kedua, Desa Baha. Kapolsek mendengar langsung keluhan warga Baha, diantaranya balapan liar yang dilakukan anak-anak muda dan maraknya kafe-kafe yang sangat meresahkan warga.
Terkait keluhan itu khususnya adanya trek-trekan, mantan Wakasatreskrim Polresta Denpasar ini mengharapkan menghubungi Bhabinkamtibmas. “Telepon saya langsung jika ada trek-trekan supaya cepat ditindak,” tegasnya.
Terkait kafe-kafe yang meresahkan warga, pihaknya akan bekerja sama dengan Satpol PP Kecamatan Mengwi agar dilakukan penertiban. (Kerta Negara/balipost)