Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si., Sp.MK., (K). (BP/Dokumem)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dunia kedokteran di Bali kembali berduka. Direktur Utama RS Unud Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si., Sp.MK., (K)., berpulang.

Dari informasi yang didapat, almarhum sebelumnya sempat mengalami sakit, dan beberapa kali bolak-balik masuk RS untuk menjalani pengobatan. Sebelum meninggal dunia, almarhum sempat dirawat di RSUP Prof Ngoerah.

Sukrama sempat mendapat perawatan intensif dengan alat bantu nafas. Setelah berjuang melawan sakit yang diderita, Dirut RS Unud yang dikenal ramah ini, akhirnya berpulang Sabtu (28/1) sekitar pukul 10.59 WITA.

Baca juga:  Terekam CCTV, Maling Kain Sutra Terciduk Lalu Ditembak

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RS Unud, dr. IW. Aryabiantara, SpAn.KIC., selama menjabat sebagai Dirut RS Unud, almarhum dikenal sangat gigih, berkomitmen dan inovatif. Lebih lanjut kata dr. Arya, almarhum dalam bertugas, selalu memandang sesuatu jauh ke Depan atau selalu memikirkan sesuatu untuk kemajuan dna manfaat kedepan.

Selama di Unud, sejumlah prestasi telah berhasil dicapai. Salah satunya berhasil membawa RS Unud dari RS tipe C ke RS tipe B pendidikan. “Selain prestasi itu, RS Unud juga berhasil meraih sertifikat paripurna Re Akreditasi. Tentu masih banyak lagi prestasi yang telah berhasil diraih RS Unud,” kata dr. Arya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/1).

Baca juga:  Coconuts Beach Resort, Nusa Lembongan

Iya juga menuturkan selama kepemimpinan di RS Unud, sejumlah layanan kesehatan baru juga telah dibuka, seperti Hemodialisis, ESWL, layana Kemoterapi. “Semua layanan baru ini, memang ditujukan untuk melayani masyarakat terutama di Badung Selatan,” bebernya.

Almarhum, menurutnya, sangat baik, humble dan dekat sama semua orang. Selain itu koneksinya juga luas.

Sebelum menjabat sebagai Dirut RS Unud, almarhum terakhir menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Unud. Saat ini, jenazah almarhum masih dititip di RSUP Prof Ngoerah, smanbul keluarga mempersiapkan acaranya. Diperkirakan prosesi upacara akan dilaksanakan pada Februari. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  COVID-19 Merebak Lagi di Jerman, Kasus Harian Capai Rekor Tertinggi Sejak Pandemi
BAGIKAN