Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/Ist)

DENPASAR BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mendukung penuh Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada desa adat dan 1.000 pecalang. Ini, merupakan pertama kalinya di Bali sebagai satu kebijakan moneter dan fiskal bagi masyarakat luas.

Dukungan tersebut diungkapkan Gubernur Koster dalam sambutannya saat menghadiri acara pencanangan di Kantor Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Jl. Cok Agung Tresna, Denpasar, Jumat, (27/1).

“Ini sangat bagus, karena pelakunya selama ini lebih banyak segmen terputus, belum masuk ke segmen masyarakat luas apalagi di daerah. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih atas rencana ini, dan mendukung penuh diselenggarakan di Bali guna memberikan edukasi serta pemahaman bagi masyarakat Bali baik pelaku usaha maupun masyarakat umum berperan aktif dalam investasi pasar modal dan tentunya bermain di area yang aman,” cetus orang nomor satu di Bali tersebut.

Baca juga:  Keputusan Bersama Gubernur dan MDA Bali, Dibentuk Satgas COVID-19 Berbasis Adat

Yang dimaksud bermain di area yang aman, yakni investasi pasar modal yang logis atau masuk akal secara usaha investasi dan legal secara aspek hukum. “Karena banyak orang bermainnya salah, sehingga sangat berisiko. Dengan hadirnya direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Bali, tentu akan dapat memberikan pertimbangan lebih dalam mengikutinya. Begitu pula pencanangan yang disosialisasikan lewat MDA dan Pecalang tentunya akan mempercepat proses edukasi kepada masyarakat Bali,” ujar Gubernur Koster.

Investasi pasar modal yang merupakan salah satu pengembangan skenario perekonomian Indonesia, menurut Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini patut mendapat dukungan guna pemajuan ekonomi di Bali. Gubernur Koster mengakui belum pernah menyinggung pasar modal sebagai bagian pengembangan ekonomi masyarakat Bali Era Baru sesuai visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Baca juga:  Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, Cegah Bali Dieksploitasi Berlebihan demi Pariwisata

Yang dijalankan adalah Transformasi Perekonomian Bali melalui Ekonomi Kerthi Bali yang sudah dilaunching Presiden Jokowi. Jadi, menurut Gubernur Koster ini bisa menjadi bagian dari transformasi Bali tersebut.

“Jadi kehadiran ini harus kita respon secara positif, menjadikan ini sebagai satu aktivitas perekonomian Bali untuk warga selaku individu, kelompok, maupun pelaku usaha lokal dalam pengembangan usahanya,” pungkas Gubernur Bali.

Ia meminta Bendesa Agung MDA Provinsi Bali merespon dengan serius peluang tersebut, sehingga berjalan dengan efektif dan informasi yang diterima mampu mengalir hingga ke masyarakat tingkat desa adat serta memberikan manfaat ekonomi.

Baca juga:  Tingkatkan Kesejahteraan, Jaminan Sosial Diperlukan

Direktur Utama PT. BEI, Imam Rachman menyatakan acara yang digelar sebagai edukasi pasar modal berkelanjutan bagi masyarakat Bali yang dilakukan kantor BEI wilayah Bali. Dengan harapan dapat mendorong peningkatan jumlah investor baru, khususnya retail dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Bali. Disamping juga menjauhkan masyarakat Bali terjerat investasi bodong, pinjaman online, maupun modus-modus penipuan lainnya yang berkedok investasi.

Acara ini turut dirangkaikan dengan Penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pecalang. Serta dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Inarno Djajadi, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto, dan Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN