Petugas melakukan pembongkaran bak sampah di salah satu sudut Kota Amlapura. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem membongkar sejumlah bak sampah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di wilayah Kota Amlapura. Pembongkaran TPS ini dikarenakan upaya untuk menyadarkan masyarakat mengelola atau memilih sampah rumah tangga yang dihasilkan.

Kepala DLH Karangasem, I Nyoman Tari mengungkapkan, sejauh ini sudah beberapa TPS yang ada di wilayah perkotaan telah dibongkar. Diantaranya, TPS yang ada di depan RSUD Karangasem, TPS yang ada di jalan untung surapati, TPS di depan Kantor Camat Karangasem dan TPS yang ada di jalan ciung wanara Amlapura.

Baca juga:  Kedonganan Ngardi Resik, TPS3R Pertama Aplikasi Barcode untuk Pilah Sampah

“Kita lakukan pembongkaran secara bertahap, karena TPS yang lainnya juga akan kita bongkar, karena dikawasan seputaran Kota Amlapura ada terdapat 25 titik TPS. Jadi, sambil bongkar kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memilah sampah dari rumah, ” ucapnya, Minggu (29/1).

Tari, mengatakan, kalau pihaknya ingin mulai bisa memilah sampah dari rumahnya sebelum dibuang. “Pasalnya, nantinya per 1 Februari 2023 kita hanya akan mengangkut sampah yang sudan terpilah dengan jadwal yang sudah ditentukan,” ungkapnya.

Baca juga:  Tiga LSM Respons Pembangunan Jalan Penghubung BMTH

Untuk sampah organik seperti dedaunan, sisa canang, buah-buahan dan yang lainnya yang bisa terurai di tanah dijadwalkan diangkut pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Sedangkan non organik seperti, plastik, kasus berkas dan yang lainnya dijadwalkan diangkut pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Waktu pengangkutan mulai 06.00 Wita sampai 09.00 Wita.

Dia menjelaskan, upaya itu dilakukan juga sebagai langkah antisipasi menumpuknya sampah di TPA Butus. Pasalnya, TPA Butus sudah nyaris overload. “Jika sampah dipilah, maka bisa sampai dua tahun menampung sampah. Tapi, kalau tidak palingan lagi lima bulan sudah penuh,” jalasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  PVMBG Himbau Wisatawan Tak Menginap di Puncak Gunung Agung
BAGIKAN