VP Corporate Affairs, Corporate Communication, and Sustainability Kawan Lama Group, Melinda Pudjo menjelaskan tentang Kawan Lama Group, Kamis (2/2). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memberikan kehidupan lebih baik bagi keluarga dan melayani pelanggan layaknya keluarga merupakan tujuan dari Kawan Lama Group. Ini, merupakan nilai yang diusung oleh usaha yang sudah 68 tahun berdiri tersebut. Demikian disampaikan VP Corporate Affairs, Corporate Communication, and Sustainability Kawan Lama Group, Melinda Pudjo saat bertemu dengan Kelompok Media Bali Post pada Kamis (2/2) di Sanur.

Menurutnya, nilai yang diusung ini membuat perusahaan selalu berupaya memberikan yang terbaik pada pelanggan dan terus melakukan pengembangan bisnis. Ia mengungkapkan saat ini, Kawan Lama Group memiliki 28 merek usaha dengan 6 pilar bisnis utama, yakni industrial & commercial, consumer retail, food & beverages, property & hospitality, commercial technology, dan manufacturing & engineering.

Baca juga:  Terkait Guide liar, DPD HPI Bali Datangi Imigrasi Ngurah Rai

Sejak didirikan pada 1955 oleh Wong Jin, Kawan Lama Group sudah berkembang dan terus melakukan ekspansi. “Saat ini kami telah memiliki 1.100 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Sejumlah merek usaha terdapat juga di Bali, seperti INFORMA, ACE, Chatime, Kawan Lama, Krisbow, Toys Kingdom, dan Anumana. Terbaru, kata Melinda yang didampingi Marketing and Casual Leasing Manager Living World Denpasar, IB Eka Wisadha Yoga, pihaknya melakukan ekspansi mal di Denpasar.

Baca juga:  Masa Pandemi, Siswa Berprestasi dari Rumah

Mal Living World ketiga di Indonesia itu rencananya dibuka pada Maret 2023. Nantinya, sejumlah merek Kawan Lama Group akan menjadi tenant dari mal itu, termasuk sejumlah merek ternama lainnya.

Living World Denpasar berada di lokasi strategis, yakni di Jalan Gatot Subroto yang merupakan salah satu jalan utama di Kota Denpasar. Living World Denpasar berfokus pada tenant di segmen home living, home improvement, dan lifestyle. Juga akan tersedia bioskop dan amphitheatre untuk mendukung aktivitas kesenian masyarakat sekitar. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Perajin Tenun Ikat Sikka Dapat Pendampingan
BAGIKAN